Jakarta (ANTARA News) - Dua jagoan lemparan tiga angka Golden State Warriors yang kerap disebut "Splash Brothers" --Stephen Curry dan Klay Thompson-- tiba-tiba tidak lagi subur menciptakan poin dan itu menyebabkan Cleveland Cavaliers memukul balik pada Final NBA.

Untuk tiga laga berturut-turut, pasangan All Star dari Warriors itu tampil di bawah performanya sehingga sang juara bertahan NBA menelan kekalahan telak 90-120 pada Game 3 untuk terpangkas keunggulannya pada seri final berformat best-of-seven itu menjadi 1-2.

Curry terlihat di luar ritmenya, mulai dari jump shot yang dia lepaskan, sampai bahasa tubuhnya. Dia hanya berhasil pada satu dari lima upaya pada paruh pertama untuk finis pada 19 poin sekaligus enam kali salah umpan.

"Dia hanya tidak bermain bagus saja," kata pelatih Warriors Steve Kerr mengenai Curry. Dia mengatakan bermain di bawah form kadang terjadi pada siapa pun.

Pun demikian dengan Thompson yang hanya berhasil pada empat dari 13 lemparan sehingga hanya mengemas 10 poin. Dia gagal pada semua dari lima lemparan dalam bidang. Dia dipaksa ke luar lapangan karena menghadapi masalah dengan lututnya setelah dilanggar pemain Cleveland Timofey Mozgov pada kuarter pertama.

Thompson merasa dijahili oleh Mozgov. "Bagi saya seperti taktik kotor, menyosorkan lututnya. Tapi itulah basket. Saya akan baik-baik saja," kata Thompson.

Namun sebenarnya Cavaliers berhasil menjinakkan "Splash Brothers" tanpa taktik kotor karena Cavs hanya berkonsentrasi pada pertahanan wilayahnya sehingga baik Curry maupun Thompson tak berhasil menembus angka 20 poin selama tiga laga pertama Final NBA itu.

"Mereka sangat agresif ketika keluar dari wilayahnya. Itu tidak masalah pada dua pertandingan pertama karea pemain lain mencetak poin dan kami mendominasi penguasaan bola. Namun malam ini jelas itu tak terjadi," kata Kerr.

Curry berulang kali ditanyakan soal peluang menjadi pemain terbaik (MPV) Final NBA karena meskipun punya rata-rata 26 poin dan enam assist pada final tahun lalu, Curry tidak mendapatkan satu pun suara untuk MVP final kali ini karena kalah dari Andre Iguodala.

Pemain cadangan Golden State Shaun Livingston dan forward Draymond Green malah melampauinya pada dua laga pembuka sehingga kemungkinan tidak akan menjadi MVP Final NBA.

"Saya harus lebih baik. Ada perasaan segera tentang bagaimana Game Empat (Sabtu pagi WIB nanti) terjadi. Saya mesti bersiap," kata Curry seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016