Operasi pasar daging ini bisa menjadi penyeimbangYogyakarta (ANTARA News) - Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menggelontorkan daging sapi segar sebanyak 297 kilogram di Pasar Beringharjo sebagai bagian operasi pasar guna menekan harga daging sapi yang tinggi.
"Konsumen bisa menikmati daging dengan harga Rp95.000 per kilogram. Semuanya dalam bentuk daging, tidak ada jeroan," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, operasi pasar daging sapi tersebut merupakan bentuk konkret kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menyikapi harga daging sapi yang cenderung naik. Di Pasar Beringharjo, harga daging sapi kualitas baik dijual dengan harga Rp115.000 per kilogram hingga Rp120.000 per kg.
Berdasarkan pemantauan Bulog DIY, harga daging sapi di wilayah Yogyakarta dalam tiga tahun terakhir belum pernah berada di bawah Rp100.000 per kilogram.
Guna menjalankan operasi pasar tersebut, Bulog DIY menyembelih satu ekor sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Yogyakarta.
"Tidak merugikan petani. Kami membeli sapi dengan harga yang wajar kemudian menyembelihnya di RPH dan langsung menjualnya ke pasar. Tidak ada pihak yang menjadi perantara sehingga harga jual daging tidak tinggi," katanya.
Daging yang dijual dalam operasi pasar adalah daging segar karena warga Yogyakarta lebih menyukai daging segar dibanding daging sapi beku.
"Pernah kami tawarkan untuk menjual daging sapi beku, tetapi tidak ada yang berminat. Jika yang dijual daging sapi beku, kami bisa menjualnya dengan kisaran harga Rp80.000 per kilogram," katanya.
Saat ini, Bulog Divre Yogyakarta memiliki stok 15 ekor sapi yang siap disembelih untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar selama Ramadan.
"Selain di Beringharjo, kami akan melanjutkan kegiatan ini di Pasar Kranggan dan Demangan. Dimungkinkan juga dilakukan di pasar lain di DIY," katanya yang menyebut kebutuhan sapi untuk operasi pasar mencapai 60 ekor.
Ia berharap, selama kegiatan operasi pasar daging, harga daging sapi di pasar tradisional bisa tetap terkendali.
Sementara itu, Wali Kota Yogykarta Haryadi Suyuti mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan operasi pasar tersebut untuk memperoleh daging sapi berkualitas baik dengan harga yang murah.
"Harapannya, warga tetap menjaga pola konsumsi selama Ramadan sehingga tidak menyebabkan gejolak harga. Belanja sesuai kebutuhan," katanya.
Sedangkan Kepala BI Perwakilan DIY Arief Budi Santoso mengatakan, harga bahan-bahan konsumsi memengaruhi inflasi.
"Dengan operasi pasar ini, diharapkan harga bahan kebutuhan pokok tetap stabil sehingga tidak mendongkrak inflasi. Bulan lalu, inflasi di DIY tercatat sebesar 0,08 persen," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016