Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik tajam mendekati level 9.100 per dolar AS menjadi 9.125/9.133 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya 9.155/9.185 atau naik 30 poin. Analis Valas PT Bank Niaga Tbk, Noel Chandra, di Jakarta mengatakan pelaku lokal membeli rupiah, setelah pelaku asing melepas dolar AS di pasar regional sehingga menekan mata uang asing itu. Melemahnya dolar AS terjadi setelah ada laporan bahwa cadangan devisa China merosot, katanya. Bahkan, lanjutnya, penjualan dolar AS itu karena tidak ada jaminan dari Gubernur Bank Sentral China mengenai cadangan devisa China yang diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS. Kondisi itu memicu pelaku lokal memburu rupiah dan melepas dolar AS sehingga mata uang lokal itu menguat hingga mendekati level 9.100 per dolar AS, katanya. Namun kenaikan rupiah yang begitu cepat, menurut dia, harus diwaspadai karena bisa saja mata uang lokal kembali terpuruk jauh meliwati angka batas psikologis 9.200 per dolar AS. Karena itu, Bank Indonesia (BI) harus terus memantau pergerakan rupiah di pasar agar posisinya tidak kembali terpuruk, ucapnya. Dolar AS terhadap yen merosot menjadi 117,30 dari sebelumnya 118,01 dan euro jadi 156,10 yen dan terhadap dolar AS jadi 1,3315. Otoritas BI sebelumnya optimis rupiah akan kembali menguat, apabila pembelian aset yang besar di Jepang terjadi dengan nilai yen, maka akan memicu rupiah kembali menguat. Namun kenaikan rupiah saat ini dipicu oleh merosotnya cadangan devisa China. Ia mengatakan rupiah pada penutupan nanti sore diperkirakan akan kembali menguat melihat positif pasar makin tinggi, apalagi pemerintah aktif melakukan berbagai upaya untuk memicu perbankan menyalurkan kredit kepada masyarakat. Bahkan pemerintah akan mengeluarkan UU Penanaman Modal baru yang diharapkan akan memicu pelaku asing aktif menanamkan dananya di pasar domestik agar sektor riil bisa bergerak yang selama ini hanya berjalan ditempat, katanya. Apalagi pasar saham regional makin ramai dengan aktifnya pelaku asing bermain dan besarnya minat pelaku lokal terhadap Surat Utang Negara (SUN) yang diluncurkan baru-baru ini menimbulkan faktor positip terhadap pergerakan rupiah. (*)

Copyright © ANTARA 2007