Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jabatan Dirut Perum Bulog merupakan "kursi panas", sehingga dibutuhkan orang yang jujur dan mengerti betul peran dan tugasnya. "Dibutuhkan orang yang berpengalaman dan mengerti, kalau tidak ini (jabatan Dirut Perum Bulog) kursi panas," kata Wapres saat diminta komentarnya tentang rencana pergantian Dirut Perum Bulog, seusai membuka Mukernas Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Jakarta, Rabu. Menurut Wapres, dari pengalaman yang ada, hampir sebagian besar mantan pimpinan Bulog mengalami masalah dengan hukum. Kalla yang juga menjadi Kabulog selama enam bulan mengungkapkan dari delapan Pimpinan Bulog, lima di antaranya tersangkut kasus hukum. "Alhamdulillah hanya saya, Ahmad Tirtosudiro, dan Rizal Ramli, serta mungkin Ibrahim Hasan yang tidak tersangkut kasus," katanya. Terkait dengan telah ditetapkannya Dirut Bulog Widjanarko Puspoyo sebagai tersangka dalam kasus impor sapi, saat ini sedang dilakukan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk penggantian posisi Dirut Perum Bulog. Mengenai calon pengganti Widjanarko, Kalla masih menunggu hasil RUPS. Namun nama mantan pejabat Gubernur NAD, Mustafa Abu Bakar, disebut-sebut sebagai calon kuat sebagai penggantinya. Menurut Wapres, Mustafa Abu Bakar salah satu calon yang mempunyai sifat serta kriteria yang pas, berpengalaman, mengerti, dan jujur. (*)

Copyright © ANTARA 2007