London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi memanfaatkan momen bulan suci Ramadan kali ini dengan berbuka puasa bersama Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang berada di penampungan KBRI Doha, Qatar.
Acara tersebut merupakan awal dari rangkaian acara buka puasa KBRI dalam rangkaian safari Ramadhan dengan berbagai komunitas diaspora Indonesia yang berjumlah 50 ormas, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London Kamis.
Acara safari Ramadhan tersebut bertujuan untuk menghibur para TKI yang umumnya didominasi Tenaga Kerja Wanita (TKW), sambil menunggu dipulangkan dan sekaligus wujud dari bentuk perhatian pemerintah terhadap TKW di luar negeri. Dubes Sidehabi mengharapkan agar para TKI merasakan keberadaan pemerintah dan sekaligus agar TKW turut merasakan suasana Ramadhan meski jauh dari tanah air.
Para TKW antusias bergotong royong membantu ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha mempersiapkan hajatan bersama dengan berbagai kuliner Nusantara di dapur penampungan. TKW mempersiapkan diri, tak lupa bersolek, dan aktif melakukan ibadah seperti mendengarkan ceramah dan salat tarawih. Acara buka puasa dihadiri Ketua DWP, Andi Una Sidehabi dan keluarga besar KBRI Doha berjumlah sekitar 150 orang, 27 diantaranya TKW bermasalah.
Dubes Sidehabi menyampaikan rasa empatinya terhadap penderitaan yang dialami TKW, pahlawan devisa yang mempertaruhkan nyawa guna menghidupi keluarganya di tanah air. Dikatakannya acara ini merupakan salah satu wujud solidaritas dengan TKI di penampungan agar merasakan rasa persaudaraan, bersama dalam suka dan duka. "Kita harus berbagi dengan saudara kita (TKW bermasalah) yang nasibnya kurang beruntung dan semoga mereka bisa merasakan kasih sayang sebagai saudara seperantauan yang jauh dari tanah air," ujar mantan anggota DPR tersebut.
Dalam ceramah Ustad Aris Munandar Lc, MA, menyampaikan makna dan hikmah berpuasa guna memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahan di masa lampau agar guna menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Disebutkan keistimewaan Bulan Ramadan bagi Umat Islam karena pada bulan tersebut diturunkan Kitab Suci Al Quran yang menjadi pedoman dan tuntunan hidup Umat Islam.
Salah orang TKW bernama Tati yang telah bekerja 7,5 tahun di Qatar, merasakan suasana kekeluargaan selama di penampungan. "Seperti Ramadan di tanah air, makanannya enak-enak" ungkap Ibu tiga anak asal Sumedang ketika ditanyakan perasaannya mengenai acara buka puasa di penampungan sambil menunggu pemulangan.
Diungkapkan pula alasannya kabur ke penampungan karena gajinya tidak dibayar selama tiga tahun terakhir. Hal yang sama juga disampaikan seorang TKW, Nopi ketika ditanya bagaimana suasana hatinya, "Seperti keluarga sendiri, ramai dan heboh" ujar TKW asal Kabupaten Indramayu yang telah empat bulan di penampungan.
Duta Besar Basri Sidehabi menjelaskan bahwa jumlah TKI di Qatar sekitar 40 ribu, 10 ribu adalah tenaga kerja trampil dan sisanya 30 ribu tenaga kerja infomal. "Hanya 0,4 persen dari total jumlah buruh migran Indonesia yang mengalami masalah di Qatar", ujarnya. Diutarakan pula mengenai kebijakan moratorium pengiriman tenaga kerja informal ke kawasan Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015, agar para TKI Informal tidak lagi bekerja ke Timur Tengah khususnya Qatar.
Mantan Irjen TNI menyampaikan mengenai makna dan hikmah berpuasa guna memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahan di masa lampau agar guna menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Dubes Sidehabi menghimbau diaspora Indonesia di Qatar sebagai duta bangsa untuk senantiasa meningkatkan kebajikan pada bulan Ramadhan yang suci. "Marilah kita berdoa dan berupaya agar bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, dapat memberikan manfaat bagi kita untuk meningkatkan ibadah dan melakukan kebajikan yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa," ungkap Dubes Sidehabi.
Menurut Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, acara buka puasa bersama TKI di penampungan dan staf KBRI ini akan dijadikan tradisi agar para TKW merasakan sebagai saudara di rantau yang menjadi bagian dari keluarga besar KBRI. "Ini merupakan wujud dari perlindungan dan keberpihakan pemerintah serta sekaligus menghargai perjuangan TKI dalam mencari nafkah di luar negeri" tandasnya.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016