Jakarta(ANTARA News) - Pemerintah segera mengusulkan kepada RUPSB (Rapat Umum Pemegang Saham) tiga BUMN tambang agar segera membentuk holding (perusahaan induk) pertambangan terpadu untuk mewujudkan tata kelola administrasi BUMN yang baik. "Meneg BUMN segera mengusulkan pada RUPS PT Antam, PT Bukit Asam, dan PT Timah untuk membentuk holding BUMN pertambangan terpadu," kata Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Telekomunikasi (PISET), Roes B Aryawijaya, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan upaya itu merupakan salah satu langkah untuk memperbaiki tata kelola administrasi BUMNB agar memenuhi kaidah "good governance". Pihaknya menargetkan laba bersih BUMN pertambangan sebesar Rp2,1 triliun pada 2007, sehingga diperlukan kerja keras untuk mewujudkannya. Selama ini BUMN pertambangan di Indonesia belum optimal dalam peningkatan nilai tambah kegiatan usahanya, juga terhambat dalam lemahnya pemberantasan pertambangan tanpa izin. Selain itu, pertumbuhan BUMN tambang terbentur pada faktor keharusan menyerahkan saham sampai dengan 51 persen kepada pemerintah. Belum lagi koordinasi dengan pemerintah daerah dirasakan belum optimal dan reklamasi tambang atau kegiatan pasca tambang yang belum dikelola dengan baik. "Ini kebijakan Meneg BUMN untuk berpikir dalam satu etika bisnis global yang diwujudkan dengan pembentukan BUMN tambang terpadu," katanya. Pembentukan BUMN tambang terpadu merupakan langkah nyata dari pelaksanaan tata kelola administrasi yang baik. "Upaya ini akan mempermudah pengawasan dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian," kata Roes. Selain itu, pihaknya juga akan segera melaksanakan master plan BUMN 2005 - 2009. Pada kesempatan yang sama Roes juga mengemukakan bahwa Kementerian BUMN mendorong agar Direksi PT Semen Gresik segera menyelesaikan restrukturisasi holding, yaitu membentuk investment holding. (*)

Copyright © ANTARA 2007