Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.400 keluarga mengikuti acara kumpul keluarga Mentari Bangsaku yang diadakan di Surabaya dan Jakarta. Dalam acara ini keluarga Mentari Bangsaku mendapatkan intervensi gizi dan edukasi mengenai pola makan gizi seimbang serta pemberian makanan gizi seimbang.
Foodbank of Indonesia (FOI) melalui program Mentari Bangsaku mengajak 1.400 keluarga untuk menerapkan pola makan gizi seimbang, kata Direktur FOI, Hendro Utomo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Hendro menjelaskan, keluarga merupakan pemberi pengaruh paling besar terhadap setiap anak, termasuk pengaruh pola makan gizi seimbang. Pola makan gizi seimbang harus diterapkan pada anak sejak dini oleh keluarga agar menjadi kebiasaan.
Namun saat ini banyak keluarga yang belum menerapkan pola makan gizi seimbang terhadap anaknya, padahal pola makan gizi seimbang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta untuk menghasilkan energi saat bergerak dan bekerja. Oleh karena itu, kegiatan kumpul keluarga Mentari Bangsaku diharapkan dapat membentuk pola hidup sehat sejak dini pada anak bangsa.
Sementara itu, Wida Septarina, Direktur Program Mentari Bangsaku mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dari 66 juta anak usia sekolah (sensus 2010), sekitar 20-40 persen berangkat sekolah dengan perut lapar.
Rasa lapar ini menyebabkan timbul rasa malas, lemas, lesu, lebih emosional, gelisah, dan anemia. Hal ini tentu menganggu proses belajar mengajar di sekolah, pelajaran pun tidak dapat diserap dengan sempurna. kelaparan ini biasanya terjadi karena kemiskinan, kurangnya pengetahuan dan kesibukan orang tua.
Di Surabaya kegiatan dilaksanakan pada 29 Mei 2016, melibatkan 4 SD dan di Jakarta dilaksanakan pada 5 Mei 2016 melibatkan 5 sekolah di Wilayah Cilincing, Jakarta Utara dan Kebayoran.
Dalam kegiatan ini FOI juga bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis. Pola makan gizi seimbang sangat penting untuk anak agar pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental mereka tidak mengalami gangguan. Acara tersebut juga disertai pemberian susu selama tujuh hari dari Sarihusada.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016