Solo (ANTARA News) - Persik Kediri siap menunjukkan dirinya sebagai tim terbaik Liga Indonesia dan akan tampil semaksimal mungkin dalam pertandingan lanjutan Liga Champions Asia 2007 melawan tim Shanghai Shen Hua China, di Stadion Manahan, Solo, Rabu (21/3). "Meski kondisi pemain kami jenuh, tapi siap untuk tampil habis-habisan," kata pelatih Persik, Daniel Roekito, di Solo, Rabu. Sementara pelatih Shanghai Shen Hua, Wilson Osvaldo Gimanez optimistis bisa meraih kemenangan atas Persik, kendati masih buta terhadap tim asuhan Roekito. Untuk memenuhi ambisinya, Osvaldo menyiapkan strategi menyerang selama pertandingan berlangsung dengan mengandalkan tiga penyerang, salah satunya striker Xie Hui. Menurut Osvaldo, Persik adalah tim kuat yang memiliki sejumlah pemain nasional. "Secara rinci kami tidak tahu kekuatan Persik. Yang kami ketahui tim itu punya pemain asing bagus seperti Gonzales dan pemain nasional. Meski demikian kami siap untuk menjadi pemenangnya," ujarnya. Menghadapi tantangan tersebut, Roekito akan menyiapkan taktik dan strategi yang paling tepat untuk melawan tim asal China itu. Di tengah kebanggaan sebagai wakil Indonesia, Roekito terlihat risau menghadapi problem kejenuhan para pemainnya. Kejenuhan tak lepas dari padatnya jadwal kompetisi lokal maupun Liga Champions Asia. "Kalau soal kebugaran fisik sebenarnya bisa diatasi, namun kalau sudah jenuh agak sulit. Kami bersama manajemen siap mengatasi kejenuhan itu agar dalam laga melawan tim asal China ini bisa meraih hasil terbaik," katanya. Kualitas permainan Persik sebenarnya tidak kalah. Hal ini terlihat jelas saat berlaga di Jepang. Persik bisa tampil bagus dan terus memberikan perlawanan. "Memang kami kalah 0-3, tapi dua gol di antaranya akibat blunder pemain. Jadi, di tingkat Asia sepak bola Indonesia sebenarnya tidak kalah. Persoalannya, sekarang Persik dihadapkan kejenuhan akibat padatnya jadwal kompetisi," katanya Roekito dengan tegas menyatakan tidak pesimistis. Dia tetap optimistis menghadapi tim asal China itu, dan timnya terus akan berjuang meraih hasil terbaik tanpa harus berpikir beban biaya. "Bagi Persik ini sudah kepalang tanggung. Jadi, tidak harus berpikir biaya jika nanti lolos ke putaran berikutnya. Persik tetap ingin tampil sebaik mungkin dalam Liga Champions Asia. Kami ingin menunjukkan kelas di ajang ini," ujarnya. Tim Shanghai kemarin sengaja mencoba lapangan pada siang hari. Apa yang dilakukan di Stadion Manahan untuk mengetahui seberapa terik matahari di Solo. "Ternyata, Solo jauh lebih panas jika dibandingkan Shanghai. Di sini pada pukul 11.00 WIB mencapai 34 derajat Celsius, sedangkan di Shanghai hanya 18 derajat Celsius," kata Osvaldo. Mengenai suhu udara itu, dia menegaskan pemainnya tidak masalah dengan cuaca di Solo. Akan tetapi yang menjadi masalah bagi timnya adalah kondisi lapangan yang tidak rata. (*)

Copyright © ANTARA 2007