Mojokerto (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengaku belum menerima laporan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkena infeksi Zika di Taiwan seperti yang dilaporkan kantor berita setempat.

Kepala Bidang Penta Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Mojokerto Sigit Sjuhudi, Rabu mengatakan sampai dengan saat ini masih belum ada laporan adanya TKI asal Mojokerto yang dideportasi terkait dengan virus tersebut.

"Sesuai dengan data kami memang tidak ada laki-laki berusia 22 tahun yang berangkat ke Taiwan pada Juni tahun 2016 ini," katanya saat dikonfirmasi di Mojokerto.

Ia mengemukakan, selama tahun 2016 ini di Kabupaten Mojokerto terdapat 19 tenaga kerja asal Mojokerto yang bekerja di luar negeri di antaranya adalah tiga orang perempuan dengan tujuan Hongkong, Malaysia dua orang laki-laki dan juga Singapura satu orang perempuan.

"Kemungkinan seorang pria yang dilaporkan tersebut bekerja ke luar negeri dengan jalur mandiri sehingga tidak terdata pada kami," katanya.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Mojokerto Hariyanto yang menyatakan jika sampai dengan semester pertama ini belum memberangkatkan TKI ke Taiwan.

"Kalau berangkat ke Taiwan bulan Juni kemarin tentunya tidak ada, karena hanya sedikit warga Kota Mojokerto yang mau berangkat keluar negeri," katanya.

Dari catatan yang ada di Kota Mojokerto, selama tahun 2016 memang tidak ada TKI yang berangkat ke luar negeri terutama dengan tujuan Taiwan. Sementara itu, selama tahun 2015 hanya ada dua orang yang berangkat ke Taiwan yang kesemuanya adalah perempuan.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), Senin (6/6), melaporkan kasus impor ketiga infeksi Zika yang dibawa nyamuk di Taiwan tahun ini.

Saat ini kasus itu melibatkan warga negara Indonesia yang datang ke Taiwan untuk bekerja pada 1 Juni, demikian laporan Kantor Berita Taiwan CNA yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (7/6).

Pria berusia 22 tahun dari Kota Mojokerto, Jawa Timur, tidak merasa nyaman di pesawat yang membawanya ke Taiwan dan tiba di Bandar Udara Internasional Kaohsiung karena demam dan mata memerah, kata CDC.

Dia diuji atas demam berdarah, namun hasilnya negatif, demikian pernyataan CDC. Dia kemudian dikonfirmasi terinfeksi virus Zika, Minggu (5/6), menurut badan tersebut.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016