Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang sport antarbank Jakarta, Rabu sore, relatif stabil dan hanya menguat tipis delapan poin ke posisi 13.255 dibandingkan posisi sebelumnya 13.263 per dolar AS.
"Penguatan mata uang rupiah relatif tertahan terhadap dolar AS menyusul data cadangan devisa Indonesia yang mengalami penurunan," kata Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong.
Bank Indonesia mengungkapkan jumlah cadangan devisa pada akhir Mei 2016 sebesar 103,6 miliar dolar AS atau turun 4,1 miliar dibanding akhir April 2016 sebesar 107,7 miliar dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya kekhawatiran inflasi pada Juni dan Juli akan naik turut menjadi sentimen yang menahan laju mata uang rupiah untuk bergerak menguat lebih tinggi terhadap dolar AS.
"Namun secara umum, sentimen positif masih menyelimuti rupiah mengingat fundamental ekonomi di dalam negeri cenderung membaik di tengah gejolak ekonomi global," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa tekanan dolar AS mulai tertahan seiring dengan data revisi produktivitas Amerika Serikat selama kuartal I menopang pandangan bahwa pelemahan pasar tenaga kerja mulai berkurang secara gradual.
"Produktivitas di luar sektor pertanian AS dilaporkan mengalami perbaikan selama kuartal I," katanya.
Ia mengemukakan bahwa Departemen tenaga kerja melaporkan laju produktivitas, yang mengukur output per jam dari setiap pekerja mengalami kontraksi minus 0,6 persen, lebih baik dibanding bulan sebelumnya minus 1 persen.
Nilai tukar rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini 13.241 dibandingkan hari sebelumnya (7/6) 13.375 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016