"Kita ingin mengubah semuanya, tapi sekali lagi penentuan trase nantinya harus bisa menggabungkan, mengintegrasikan moda transportasi yang sudah ada," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas dengan topik Infrastruktur Transportasi di Jabodetabek yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sudah saatnya infrastruktur transportasi di Indonesia memenuhi tiga hal yang menjadi fokus pemerintahannya dalam pembangunan infrastruktur transportasi.
Tiga hal yang dimaksud,pertama, konektivitas, integrasi antarmoda transportasi, dan modernisasi.
"Yang pertama tadi konektivitas antardaerah, antarwilayah sudah terhubung dan mendorong pergerakan ekonomi bisa lebih efisien, menurunkan biaya logistik dan transportasi sehingga daya saing kita menjadi lebih baik," katanya.
Hal kedua, yakni berkaitan dengan integrasi antarmoda transportasi yang, menurut Presiden, sangat penting.
"Kalau bisa sambung antara pesawat dengan kereta api, dengan MRT, dengan LRT, dengan bus, dengan pelabuhan akan sangat lebih baik, tapi saya kira ini sudah di dalam perencanaannya. Saya pastikan ini juga sudah dimasukkan," katanya.
Kemudian, kata dia, hal yang berkaitan dengan modernisasi sarana dan prasarana transportasi, Presiden berpendapat, Indonesia memang sudah saatnya membangun bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal yang semakin modern dengan kapasitas sesuai yang diinginkan oleh masyarakat, termasuk upaya untuk memperlebar dan memperluas terminal, dermaga, maupun landasan pacu bandara.
"Modernisasi ini menyangkut semuanya, baik yang berkaitan dengan kereta api, dengan bus, dengan kapal laut demi keamanan dan kenyamanan penumpang," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016