Pamekasan (ANTARA News) - Pelatih dan manajemen Madura United FC mengambil kebijakan menggelar latihan malam hari selama bulan Ramadan karena banyak pemain yang menjalankan puasa.
"Kami memahami banyak pemain masih harus menjalani ibadah mereka, utamanya yang muslim. Arahan dari manajemen juga memang memberikan kesempatan kepada pemain muslim untuk melaksanakan ibadah," kata pelatih Madura United Gomes De Oliviera kepada Antara di Pamekasan, Rabu.
Latihan akan digelar mulai pukul 21.30 WIB. Apalagi, sambung dia, semua pertandingan akan digelar pada malam hari, sehingga tidak salah jika latihan digelar setelah selesai salat tarawih.
Selama Ramadan ini, MU akan menjalani empat kali pertandingan dalam laga lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC). Tiga di antaranya adalah pertandingan kandang.
Keempat laga itu adalah meladeni Persiba Balikpapan (13/6), Bali United (20/6), Bhayangkara Surabaya United (25/6), dan Mitra Kutai Kukar (2/7).
Sementara itu pemilik klub Madura United Achsanul Qosasi menyatakan saling menghormati perbedaan latar belakang pemain harus disikapi dengan bijaksana oleh manajemen, pelatih maupun suporter.
"Saat bulan puasa seperti ini, klub dituntut memiliki manajemen waktu yang baik, sehingga bisa mengakomodasi kepentingan semua pemain dan klub," katanya.
Manajer Madura United Haruna Soemitro menilai latihan malam hari akan sangat baik bagi pemain.
Klub kebanggaan masyarakat Madura tersebut, kini berada di peringkat kelima dengan nilai delapan, hasil dua kali menang, dua kali seri dan sekali kalah.
"Kami menargetkan empat laga yang akan dijalani MU saat Ramadan ini, semuanya menang," kata Haruna.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016