New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di New York pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen gagal memberikan petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Pada sesi sebelumnya, Yellen melakukan pidato publik terakhirnya sebelum pertemuan kebijakan Fed Juni pada pekan depan.
Dia menyatakan optimisme tentang ekonomi AS dan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya mungkin sedang dalam perjalanan, tetapi tidak menyebutkan waktu kenaikannya.
"Jika data yang masuk konsisten dengan kondisi-kondisi penguatan pasar tenaga kerja dan inflasi membuat kemajuan menuju target 2,0 persen kami, seperti yang saya harapkan, kenaikan bertahap lebih lanjut dalam suku bunga federal fund cenderung tepat," kata Yellen di Dewan Urusan Dunia Philadelphia, Senin.
Namun, dia tidak memberikan kerangka waktu untuk menaikkan suku bunga seperti yang dia lakukan pada Mei, yang ditafsirkan oleh banyak pengamat pasar sebagai "dovish."
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,05 persen menjadi 93,853 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro merosot ke 1,1365 dolar dari 1,1371 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4564 dolar dari 1,4457 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7455 dolar dari 0,7377 dolar.
Dolar dibeli 107,29 yen Jepang, lebih rendah dari 107,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar jatuh menjadi 0,9650 franc Swiss dari 0,9700 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,2767 dolar Kanada dari 1,2815 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(T.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016