Jakarta (ANTARA News) - Penerimaan zakat yang diterima Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Zakat (Laz) hanya mencapai 1,2 persen dari potensi penerimaan secara keseluruhan Rp217 triliun, kata Direktur Koordinator Zakat Nasional M Nasir Tajang.
"Potensi zakat kita Rp217 triliun setahun secara keseluruhan se-Indonesia. Tapi sekarang ini baru sekitar Rp2,6 triliun atau 1,2 persen," kata Nasir di kantor Baznas, Jakarta, Selasa.
Direktur Umum Baznas Kiagus M Tohir berpendapat rendahnya penerimaan zakat dari potensi keseluruhan ialah karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajiban mengeluarkan zakat dan banyaknya masyarakat yang langsung menyalurkan zakat secara perseorangan.
Penerimaan zakat yang dikumpulkan oleh Baznas Pusat sendiri mencapai Rp32,5 miliar per Januari-Mei 2016 dengan dana yang sudah disalurkan mencapai Rp22 miliar.
Nasir mengungkapkan target penerimaan zakat Baznas pada 2016 sebesar Rp5 triliun. Jumlah target tersebut naik 37 persen dibandingkan target penerimaan zakat pada 2016.
Dia berpendapat penerimaan zakat sejumlah tersebut perlu dicapai dengan bekerja sama lewat Baznas provinsi dan kabupaten/kota serta lembaga-lembaga amil zakat resmi lainnya.
Baznas Pusat ditargetkan menerima dana zakat sebesar Rp200 miliar selama 2016. Sedangkan Baznas provinsi dan kabupaten/kota ditargetkan Rp2,8 triliun, dan Lembaga Amil Zakat menerima Rp2 triliun pada 2016.
Baznas juga memiliki target khusus di bulan Ramadhan kali ini yaitu sebesar Rp2 triliun secara nasional. Penerimaan zakat di bulan Ramadhan disebutkan lebih banyak dibanding bulan-bulan biasa dengan persentase 40-60 persen dari penerimaan zakat nasional.
Sedangkan penyaluran dana zakat tersebut ditargetkan kepada 280 ribu orang yang masuk di bawah garis kemiskinan di seluruh Indonesia.
Baznas Pusat direncanakan untuk menargetkan penyaluran zakat sebesar 10 persen atau 28 ribu orang, Baznas porvinsi dan kabupaten/kota sebesar 50 persen atau 114 ribu orang, dan lembaga-lembaga amil zakat menyalurkan 40 persen atau 112 ribu orang.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016