Tiap tahun ikan kita dicuri. Kerugiannya sekitar 20 miliar dolar AS per tahun. Kita sudah ambil sejumlah langkah untuk menghentikan hal ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menjajaki peluang kerja sama di bidang keamanan laut dengan Yunani saat berkunjung ke negara tersebut awal pekan ini.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Rizal mengaku telah mendiskusikan kerja sama tersebut dengan para pejabat keamanan laut Yunani dan sejumlah pihak terkait.
Sejumlah pejabat dan pelaku ekonomi yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Inspektur Jenderal Hellenic Coast Guard Admiral Antonius Vidalis, Prof Costas Moutzaouris dari National Technology Univeristy of Athens, Eval Marine Centre Georgius Fratzezos, dan editor majalah Shipping Finance Petros Diplas.
Menurut Rizal, kerja sama di bidang keamanan laut itu penting mengingat lebih dari dua pertiga wilayah Indonesia terdiri atas lautan. Kerja sama itu dinilai bukan hanya menyangkut sisi keamanan dan kedaulatan, tapi juga dari sisi ekonomi.
"Tiap tahun ikan kita dicuri. Kerugiannya sekitar 20 miliar dolar AS per tahun. Kita sudah ambil sejumlah langkah untuk menghentikan hal ini," katanya.
Tidak hanya itu, tambah Rizal, Indonesia juga bisa belajar dari Yunani yang penjaga pantainya sudah sangat terkenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
"Kita bisa belajar tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia, teknologi keamanan laut, saling tukar informasi, dan lainnya," katanya.
Selain menjajaki peluang kerja sama di bidang keamanan laut, dalam kesempatan yang sama juga dibahas peluang kerja sama lainnya di bidang kemaritiman seperti perkapalan dan pariwisata.
Menurut Rizal, meski telah banyak terobosan yang dilakukan pemerintah Indonesia atas perizinan kapal layar dan kapal pesiar, masih banyak pelajaran yang bisa diambil dari Yunani yang sektor pariwisatanya menjadi sumber utama penerimaan negara tersebut.
"Yunani dikenal sebagai negara dengan bisnis maritim dan perkapalan yang tangguh. Saya kira, Indonesia bisa bekerja sama dan belajar dari Yunani," ujarnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016