Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong agar masyarakat miskin mau berwirausaha dengan memberikan pelatihan maupun bantuan dana dari penerimaan zakat.
Direktur Amil Zakat Nasional M Arifin Purwakananta di Jakarta, Selasa (7/6) malam, menyebutkan program tersebut antara lain Pesantren Entrepreneur dan ReUsed Market yang dikhususkan di bulan Ramadhan.
Arifin menjelaskan program Pesantren Entrepreneur ialah memberikan pelatihan kewirausahaan pada anak-anak jalanan di Jakarta. Baznas akan menjaring anak-anak jalanan dan memilih sebanyak 60 orang yang dinilai mau dan mampu berwirausaha.
Ke-60 anak jalanan yang terpilih tersebut akan diberi pelatihan selama satu minggu di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Pelatihannya terbagi dua. Yaitu pendidikan mental dari sisi agama agar tidak jadi anak jalanan lagi. Tidak boleh mencuri, tidak boleh minum minuman keras, dan juga dari sisi motivasi kami akan datangkan motivator. Dan yang kedua pelatihan untuk dunia usaha, tidak hanya menjadi pedagang saja tapi juga untuk menghasilkan produk atau penjual jasa," jelas Arifin.
Sementara program ReUsed Market ialah untuk mendorong para penjual barang loak atau bekas agar tidak minder dan meningkatkan taraf kehidupannya. "Bahwa dengan menjual barang loak mereka mengangkat isu lingkungan barang tidak terpakai dijual kembali. Serta mengubah pandangan masyarakat terhadap penjual barang bekas," kata dia.
Tidak hanya untuk masyarakat miskin, Baznas juga mengimbau masyarakat yang akan mudik Lebaran agar tidak membelanjakan uang dengan membeli barang di kota untuk dibawa ke kampung halaman.
Baznas mengimbau agar masyarakat membelanjakan uangnya di kampung halaman guna memajukan dan meningkatkan ekonomi daerah dengan membeli produk-produk lokal.
Selain itu ada pula program Baznas Peduli Migran berupa berbagai kegiatan advokasi terhadap kekerasan yang dialami tenaga kerja Indonesia, pembayaran gaji yang kurang, tausiyah, pelatihan keterampilan psikologi, serta mendorong agar buruh migran menyisihkan uangnya untuk menjalankan usaha saat pulang ke Indonesia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016