...penurunan cadangan devisa yang terjadi pada bulan Mei 2016 tersebut bersifat temporer."

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mengungkapkan jumlah cadangan devisa pada akhir Mei 2016 sebesar 103,6 miliar dolar AS atau turun 4,1 miliar dibanding akhir April 2016 sebesar 107,7 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara di Jakarta, Selasa, mengatakan terdapat tiga penyebab penurunan jumlah cadangan devisa pada akhir Mei 2016.

Pertama karena penyediaan valuta asing untuk kebutuhan pembayaran kewajiban valas masyarakat yang sesuai pola musiman pada pertengahan tahun.

"Itu mengakibatkan penempatan valas perbankan di BI juga menjadi lebih rendah," ujarnya.

Penyebab kedua adalah penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Penyebab ketiga, Bank Sentral menggunakan cadangan devisa untuk menjaga stabilnya nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

"Bank Indonesia memperkirakan bahwa penurunan cadangan devisa yang terjadi pada bulan Mei 2016 tersebut bersifat temporer," kata Tirta.

Dia mengatakan jumlah cadangan devisa itu masih cukup untuk membiayai 7,9 bulan impor, atau 7,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta lebih tinggi daripada standar internasional kecukupan cadangan devisa yakni sekitar 3 bulan impor.

"Jumlah cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta.

Kondisi pasar keuangan global saat ini, ujar Tirta, sudah kembali kondusif disebabkan meningkatnya ketersediaan valas di pasar valas domestik.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Tirta.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016