Kini, lebih dari setengah abad kemudian, beberapa hari setelah Ali meninggal dunia, Dylan mengenang sang legenda atas keberanian, kebaikan dan keunggulannya.
Dalam unggahan singkat yang mengharukan di Facebook, Sabtu (4/6), Dylan menulis, "Jika ukuran kehebatan adalah membahagiakan setiap hati manusia di dunia, maka ia benar-benar yang terhebat."
Ali, yang kerap dijuluki "Yang Terhebat Sepanjang Masa", meninggal di rumah sakit Arizona, Jumat (3/4), pada usia 74 tahun.
Rolling Stone mewartakan bahwa Dylan telah lama mengagumi Ali dan olahraga tinju, yang menginspirasinya membuat lagu seperti "Who Killed Davey Moore" dan "Hurricane."
"I was shadow-boxing earlier in the day, I figured I was ready for Cassius Clay," demikian nyanyian Dylan dalam "I Shall Be Free No.10" seperti dilansir dari Huffington Post.
"I said 'Fee, fie, fo, fum, Cassius Clay, here I come. 26, 27, 28, 29, I’m gonna make your face look just like mine. Five, four, three, two, one, Cassius Clay, you’d better run."
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016