Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perum Bulog yang direncanakan berlangsung malam ini di Kantor Kementerian Negara BUMN akhirnya ditunda sampai besok Rabu (21/3) pagi sekitar pukul 10.00 "RUPS malam ini ditunda, akan dilakukan besok pagi jam 10.00 di kantor Meneg BUMN," kata seorang sumber yang dihubungi ANTARA News di Jakarta, Selasa malam. Dia menjelaskan RUPS Perum Bulog akan dipimpin oleh Sekjen Kementerian Negara BUMN, Said Didu dengan agenda tunggal untuk mendengarkan pembelaan dari Direksi Perum Bulog mengenai permasalahan yang sedang terjadi di perusahaan milik negara itu. "Agenda tunggal untuk mendengarkan pembelaam dari mereka yang dianggap salah," kata dia, seraya mengatakan, kalau orang yang dianggap bersalah itu malam ini ditahan, jadi tak ada pembelaan. Namun selain itu, dikabarkan pula, setelah RUPS berlangsung dan membuat keputusan, kemungkinan besar pada sore harinya akan dilanjutkan dengan pelantikan Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Perum Bulog yang baru, kata sumber itu. Sebelumnya Menteri Negara BUMN Sugiharto mengatakan, sebagian Direksi dan seluruh Dewan Pengawas Perum BULOG akan segera diganti melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan malam ini. "Positif diganti iya, bukan dinonaktifkan. Yang diganti sebagian Direksi dan prinsipnya seluruh Dewan Pengawas juga akan diganti," kata Sugiharto usai sidang kabinet yang membahas Rencana Kerja Pemerintah di Kantor Kepresidenan di Jakarta. Menurut Sugiharto, dalam RUPS, Direksi akan diberikan hak jawab terlebih dahulu. Sugiharto tidak bersedia menyebut nama pengganti Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo, namun katanya dalam RUPS sesuai undang-undang minimal akan ada tiga calon untuk satu jabatan. "Tidak layak kalau saya umumkan nama tanpa ada RUPS. Akan ada Sertijab di kantor Meneg BUMN besok," kata Sugiharto. Ketika ditanya adanya calon pengganti Widjanarko dari Aceh yaitu Mustafa Abubakar yang juga mantan Plt Gubernur Aceh, Sugiharto mengatakan tidak ada calon yang mencalonkan diri secara individual. "Ada proses yang sedang berjalan melalui RUPS," demikian katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007