Samarinda (ANTARA News) - DPD Partai Golkar Kalimantan Timur tetap menjagokan Syaukani HR sebagai calon tunggal gubernur Kaltim periode 2008-2013 meski KPK telah menahan bupati Kutai Kartanegara itu atas dugaan korupsi dana APBD mencapai Rp40,75 miliar.
"DPD Partai Golkar Kaltim dan 12 DPC kabupaten kota tetap mendukung Syaukani untuk maju pada Pilkada 2008, kecuali DPC Kota Samarinda, " kata Wakil Ketua Organisasi Keanggotaan dan Kader (OKK) Partai Golkar, Aminuddin Rukka, di Samarinda, Selasa.
Sebelumnya, KPK menetapkan Syaukani sebagai tersangka untuk tiga jenis kasus dugaan korupsi dalam pemanfaatan dana APBD di Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu (17/3).
Tiga kasus tersebut berkaitan dengan penyalahgunaan dana APBD di kabupaten terkaya nasional itu pada periode 2003 hingga 2005, di antaranya yang berhubungan dengan dugaan korupsi pembebasan lahan Bandara Loa Kulu senilai Rp15,36 miliar dan pekerjaan "Feasibility Study" Bandara tersebut senilai Rp3 miliar.
Dua kasus dugaan korupsi lain adalah penyalahgunaan dana taktis bantuan sosial masyarakat yang dimasukkan ke rekening pribadi senilai Rp7,75 miliar, menentukan sendiri upah pungutan sektor Migas senilai Rp15 miliar sehingga Syaukani secara total merugikan negara Rp40,75 miliar.
Aminuddin menjelaskan lebih lanjut bahwa belum ada perubahan dukungan Golkar atas Syaukani yang juga menjabat Ketua DPD Golkar Kaltim, dan perjuangan untuk mengusung Syaukani akan tetap berjalan.
"Kami tidak mau berandai-andai sebab itu hanya melemahkan perjuangan," katanya.
Aminuddin mengatakan dukungan tersebut kemungkinan besar akan berlanjut hingga konvensi Partai Golkar Kaltim yang digelar pada Juni 2007.
Selain itu, ia juga mengatakan hingga kini komunikasi DPD Golkar dengan Syaukani tetap berjalan.
Ia mengatakan hanya satu DPC Partai Golkar yang jelas tidak mendukung Syaukani, yakni DPC Kota Samarinda yang mengusung walikota setempat, H. Achmad Amins, MM.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007