"Kami mengikuti geopolitik di Negara Timur Tengah, dan kami berharap hubungan Indonesia dengan Iran, terutama pada pembangunan makro dan mikro, serta bioenergi dapat berjalan dengan baik," ujar Marwan di Jakarta, Senin.
Menteri Marwan mengatakan, Indonesia saat ini sedang mengembangkan energi alternatif melalui pemanfaatan microhidro, geothermal, dan bioenergi.
Indonesia memiliki program desa energi, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan akses listrik terhadap masyarakat perdesaan di Indonesia secara menyeluruh.
"Selain itu, untuk memenuhi infrastruktur di perdesaan, Kementerian ini (Kemendes PDTT) juga memiliki program dana desa, yang digunakan untuk membangun infrastruktur dasar di desa seperti jalan, talud, irigasi dan sebagainya," tambah dia.
Di sisi lain, Duta Besar Iran, Valioallah Muhammad, mengatakan Indonesia dan Iran memiliki peluang besar untuk bekerjasama di bidang energi desa. Iran dalam hal ini, telah menerapkan energi geomethal (panas bumi) untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 25 megawatt.
"Energi geomethal ini sangat cocok jika diterapkan di perdesaan. Sesungguhnya ada banyak peluang kita (Indonesia dan Iran) untuk bekerja sama," kata Dubes Valioallah.
Dalam kunjungannya tersebut Valioallah juga mengundang Menteri Marwan untuk bergabung dalam komite bersama yang akan diadakan Iran di Jakarta dalam waktu dekat, yang mana forum tersebut adalah pertemuan dari petinggi-petinggi pejabat dari berbagai negara
"Di Iran memang tidak ada kementerian yang khusus menangani desa seperti di Indonesia. Tapi saya harap, Kementerian ini bisa bergabung dala forum yang akan kami adakan tersebut," kata Dubes Valioallah.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016