Gland, Jenewa (ANTARA News) - Sebanyak 10 sungai besar di dunia yang ada di setiap benua mulai mengering dan terancam kekurangan pasokan air, demikian laporan dari Dana Suaka Margasatwa untuk Alam (WWF) yang berkantor pusat di Swiss, Selasa. World Wildlife Fund for Nature (WWF) mengeluarkan laporan khusus berjudul "10 Sungai Besar di Dunia dalam Bahaya", dan menjelaskan bahwa perubahan iklim, polusi, pengambilan air secara berlebihan untuk pertanian dan bendungan adalah sejumlah alasan mengapa sumber air berharga itu tidak dapat diharapkan lebih lama lagi. "Seluruh sungai-sungai dalam laporan itu merupakan simbol dari krisis air segar, yang telah diperlihatkan selama bertahun-tahun, namun peringatan itu deterima telinga-telingan yang tuli," kata Direktur Sumber Daya Air WWF, James Pittock. Dia mengatakan bahwa pemerintah dan kalangan bisnis perlu untuk menempatkan isu itu dalam agenda internasional bersamaan dengan isu perubahan iklim dunia. Lima dari 10 sungai yang terdapat dalam daftar itu adalah Yangtze, Mekong, Salween, Gangga dan Indus. Sungai Danube di Eropa termasuk di dalamnya bersama dengan La Plata dan Rio Grande di Amerika, Sungai Nil di Afrika dan Sungai Murray-Darling di Australia. Laporan itu menyerukan kepada pemerintah setiap negara untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi sungai-sungai itu, dan meratifikasi Konvensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Krisis air segar lebih besar dari pada masalah tentang 10 sungai yang terdapat dalam laporan itu. Kita harus mengubah cara pandang kita sekarang atau membayar akibatnya di masa mendatang yang tidak terlalu lama lagi," kata Pittock. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007