Yerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (06/06) mengakui bahwa dia menerima sumbangan dari seorang konglomerat Prancis yang tengah diadili atas tuduhan penipuan.
Netanyahu mengatakan uang tersebut bukan untuk tujuan politik dan digunakan untuk mempromosikan Israel.
Selama persidangannya di Prancis, Arnaud Mimran mengatakan dia memberikan satu juta euro (sekitar Rp15,18 miliar) untuk kampanye Netanyahu pada 2001, ketika pemimpin Israel itu belum berkecimpung di pemerintahan.
Tuduhan itu menarik perhatian luas di Israel, dengan Jaksa Agung Israel segera memeriksa pernyataan Mimran.
“Mimran berkontribusi untuk aktivitas publik Netanyahu pada awal 2000-an, ketika Netanyahu masih berstatus sebagai warga negara biasa dan tidak memegang jabatan politik,” menurut pernyataan dari kantor perdana menteri itu.
“Kegiatan Netanyahu meliputi penampilan di media dan sejumlah perjalanan luar negeri untuk melayani Israel sesuai dengan undang-undang.”
Kantor perdana menteri menambahkan “Mimran, yang sedang diadili atas kasus penipuan ratusan juta dolar, berusaha mengalihkan perhatian dengan satu penipuan lagi,” dengan menuding Netanyahu.
Pernyataan itu tidak memberikan informasi lebih rinci mengenai tanggal atau jumlah sumbangan Mimran.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016