Mukomuko (ANTARA News) - Banjir yang berasal dari pasang air laut masih merendam seluas sekitar 100 hektare sawah di Desa Pasar Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

"Sawah masih terendam banjir dari pasang air laut setinggi satu meter," kata Sekretaris Desa Pasar Ipuh Muchtarudin, Mukomuko, Senin.

Seluas sekitar 100 hektare sawah di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh dilaporkan terendam banjir yang berasal dari pasang air laut yang mendadak naik pada Minggu pagi (5/6).

Menurutnya, pasang air laut mendadak naik karena cuaca buruk berupa ombak besar yang melanda perairan laut di wilayah tersebut.

Namun, katanya, pasang air laut tersebut merendam sawah yang sudah selesai panen.

Ia memastikan, tidak ada kerugian akibat sawah terendam banjir, namun ada seluas 15 hektare tanaman jagung yang sudah berumur satu bulan di areal persawahan itu gagal panen karena terendam air laut.

Ia menyatakan, tidak menyangka kalau pasang air laut bisa naik sejauh ini dan menjangkau areal persawahan petani di wilayah itu. Padahal sepanjang pinggir pantai sudah dibangun pengamannya.

"Ombak di perairan laut pada pagi hari ini sangat besar sehingga bangunan pengaman pantai saja bisa dilangkahinya," ujarnya.

Ia mengatakan, padahal pemerintah pusat membangun pengaman pantai salah satunya untuk mengamankan areal persawahan, pemukiman penduduk, dan tambatan perahu nelayan tradisional di wilayah tersebut.

Karena, katanya, hampir setiap tahun sepanjang pinggir pantai di wilayah itu tergerus abrasi pantai. Sehingga jarak pantai dengan pemukiman penduduk semakin dekat.

"Kami tidak berbuat banyak karena semua ini kehendal alam," ujarnya lagi.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016