Sidoarjo (ANTARA News) - Meski semburan lumpur Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Senin (19/3) sempat berhenti sekitar 30 menit, namun volume lumpur panas yang keluar dari pusat semburan lumpur, Selasa petang, justru mengalami peningkatan.
Pantauan ANTARA News menyebutkan, akibat peningkatan luapan lumpur panas itu, tanggul di Desa Renokenongo Kecamatan Porong, kembali jebol sepanjang sekitar 10 meter, meskipun sebelumnya sudah tiga kali jebol dan diperbaiki.
Luapan lumpur panas tampak mengalir deras dari pusat semburan lumpur, menuju ke utara melalui bawah pipa gas PT (Persero) Pertamina yang kembali bisa difungsikan sejak Minggu (18/3).
Karno, pengawas tanggul dari PT Adhi Karya --salah satu kontraktor yang disewa Timnas untuk penguatan dan peninggian tanggul -- mengatakan, selain faktor peningkatan volume lumpur panas dari pusat semburan, jebolnya tanggul yang baru diperkuat tiga pekan lalu itu, juga dikarenakan kurang kuatnya tanah yang digunakan untuk pengurukan tanggul dan sering turunnya hujan di sekitar lokasi tanggul.
Menurut dia, meski diprediksi tanggul yang jebol itu akan selesai diperbaiki, Rabu (21/3), namun pihaknya belum bisa menjamin. Hal itu, karena faktor cuaca di sekitar pusat semburan lumpur yang tidak menentu.
Upaya pengurukan tanah dari sejumlah truk di lokasi tanggul yang dilakukan hingga selasa petang, belum mampu menutup tanggul yang jebol sepanjang 10 meter itu. Keadaan semakin parah, karena aliran lumpur panas, kini tidak mengalir ke selatan, setelah endapan lumpur di bekas pond (kolam lumpur) Desa Jatirejo meninggi.
Luapan lumpur panas itu kini mengalir deras dari pusat semburan ke Desa Renokenongo, melalui sisi timur pusat semburan, berputar ke arah utara melalui tanggul yang jebol.
Juru Bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas Rudi Novrianto mengakui bahwa volume lumpur yang dikeluarkan semburan lumpur memang stabil, meskipun semburan sempat berhenti sekitar 30 menit pasca insersi (memasukkan) bola beton ke pusat semburan.
"Volumenya memang masih tetap, tidak berkurang. Yang menurun, hanya kandungan gas dan tekanannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa tanggul di Renokenongo yang jebol sedang diperbaiki dan diperkirakan, Rabu (21/3) selesai.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007