Gorontalo (ANTARA News) - Toko Tani Indonesia (TTI) di Gorontalo menjual beras dengan harga Rp7.500 per kilogram kepada masyarakat, menjelang dan pada awal bulan puasa.
Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo, Mochamad Ridwan Najamuddin mengatakan beras tersebut disubsidi oleh pemerintah provinsi melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag).
"Subsidinya sebesar Rp2.000. Biasanya beras kualitas premium dijual Rp10.000, tapi karena ada subsidi maka harga jualnya turun menjadi Rp7.500," katanya di Gorontalo, Senin.
Menurutnya TTI menyediakan beras murah sebanyak empat ton dan semuanya laris dibeli warga dalam sehari, pada stan yang tersedia di kompleks Rumah Dinas Gubernur Gorontalo.
"Ini menandakan kebutuhan beras di masyarakat menjelang dan saat Ramadhan sangat tinggi. Pemprov berupaya agar harga beras tidak melonjak selama Ramadhan," jelasnya.
Ia menambahkan, ada empat TTI yang menjual beras murah tersebut dan membantu pemerintah menstabilkan harga komoditi itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo Yusuf Giasi menilai adanya Toko Tani Indonesia (TTI) dapat menekan harga beras di daerah itu.
"Dengan TTI petani dapat dengan mudah bisa menjual hasil sawah, sehingga penyerapan produksi pertanian lokal dapat dilakukan," ujarnya.
TTI juga dapat memengaruhi harga penjualan hasil pertanian di pasaran, sehingga tidak memberatkan konsumen.
"Toko ini dikoordinir langsung oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Penjualan hasil pertanian tidak perlu lagi melalui tengkulak," katanya.
Selain menyerap hasil pertanian dari petani lokal, TTI dapat menjaga stabilitas harga pangan dan mempercepat penjualan produk pertanian tanpa melalui rantai perdagangan yang panjang.
Selama ini, kata dia, harga beras sering dipermainkan oleh para manipulator terutama pada momen tertentu seperti Ramadhan.
Di Provinsi Gorontalo, telah dibangun delapan TTI yang terdapat di Kabupaten Gorontalo empat unit, di Kabupaten Bone Bolango dua unit dan di Kabupaten Gorontalo dua unit.
Pewarta: Debby Mano
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016