Putussibau, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Harga daging sapi di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp160 ribu per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp130 ribu per kilogram.
"Harga daging sapi di atas seratus ribu seperti itu sudah biasa bagi kita. Biar mahal yang penting barangnya ada, kita tidak tahu juga apa penyebab kenaikan harga daging sapi," kata Fitri (28), warga Putussibau, Senin.
Fitri mengatakan kenaikan harga daging biasanya terjadi saat puasa, menjelang Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya seperti Natal.
"Harganya mahal mau diapakan lagi, di sisi lain kita butuhkan. Mau tidak mau ya harus beli," ujar Fitri setengah pasrah.
Hal senada disampaikan Mirna (38) yang mengatakan sebagai pembeli tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi harga kebutuhan pokok itu.
"Kita tidak mungkin marah sama penjual, namun seharusnya pemerintah peduli dengan hal tersebut," katanya.
Mirna khawatir harga daging dan sejumlah barang kebutuhan lainnya terus naik hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri sehingga dia mendesak pemerintah turun langsung ke pasar melihat dan mengontrol harga barang-barang di pasar di wilayah Kapuas Hulu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kapuas Hulu Petrus Kusnadi mengungkapkan pemerintah daerah memang tidak bisa mengendalikan harga karena pemerintah daerah tidak berwenang untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam mendatangkan daging sapi dari luar baik dari daerah lain maupun luar negeri.
"Kalau pemerintah pusat punya program untuk mendatangkan sapi dari luar, sedangkan daerah tidak ada," kata dia.
Ketua Fraksi Partai Golkar H Wan Taufik pernah menghimbau pedagang di Kapuas Hulu agar tidak memanfaatkan situasi menjelang dan saat hari besar keagamaan.
"Jangan mentang-mentang barang atau daging tersebut dibutuhkan harganyapun semau hati," katanya.(T.KR-TFT/B/S027/S027) 06-06-2016 08:48:45
Pewarta: Timotius
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016