"Kami masih melakukan penyelidikan dan akan kejar tersangka perampokan," kata dia di Padang, Minggu.
Dia mengatakan bahwa pihak kepolisian akan meningkatkan patroli untuk mengejar pelaku uang saat ini masih berkeliaran.
"Atas kejadian tersebut, akan kami tingkatkan pelaksanaan patroli agar ruang gerak tersangka lebih sempit," ucap dia.
Sebelumnya pihak kepolisian dari Polresta Padang beserta Polsek Kuranji sudah melakukan identifikasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.
"Dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) kita menemukan sebuah selongsong peluru bercak darah dan etalase emas yang dirusak paksa,"kata Kepala Polisi Pos Belimbing, Inspektur Dua (Ipda) Agustin.
Saat olah TKP, terlihat lemari kaca tempat penyimpanan emas pecah, kemudian di lantai toko tampak bercak darah. Tidak hanya itu, di sebuah kursi yang ada di bagian sebelah kanan toko juga tampak bercak darah.
"Kita masih memeriksa korban yang sekaligus menjadi saksi dalam kejadian ini. Dia mengalami luka di bagian mulut," ucap Agustin.
Sementara pemilik toko Mas Dewi Murni Rusli Muchtar (73) yang merupakan pensiunan kantor gubernur ini mengakui kehilangan emas murni seberat empat kilogram senilai Rp2 miliar akibat perampokan tersebut.
" Saya habis shalat lalu datang ke warung. Ada empat perampok yang nampak masuk ke toko saya lalu saya lempar," kata Rusli.
Dia mengakui perampok tersebut berusaha menembak dirinya namun tidak kena.
"Saya terjatuh dan perampok itu pergi dengan emas yang dicurinya dengan menggunakan sepeda motor yang diparkir di depan toko saya," kata dia.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016