Kairo (ANTARA News) - Undangan pemimpin tahta suci Vatikan, Paus Benediktus XVI, kepada Syeikh Agung Al-Azhar Prof Dr Mohamed Sayed Tantawi untuk berkunjung ke Vatikan, menimbulkan kontroversi. Kontroversi semakin tajam ketika suratkabar Mesir, Al-Fajar, Sabtu pekan lalu memuat gambar Syeikh Al-Azhar memakai kostum khas Paus Benediktus, disertai kalimat "Syeikh Agung Vatikan (Syeikh Al-Vatikan Al-Akbar). Al-Fajar dalam editorialnya mengeritik Syeikh Al-Azhar karena beranggapan bahwa pemimpin universitas Islam tertua di dunia itu telah memenuhi undangan Vatikan. "Hai Syeikh Agung Vatikan! Jangan mengunjungi Paus yang melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW", tulisnya. Padahal Syeikh Tantawi sendiri belum menjawab undangan Vatikan tersebut, apakah merestui atau menolak undangan itu. Syeikh Tantawi dijadwalkan akan menjawab undangan itu pada Mei mendatang. Para ulama Al-Azhar menyesalkan pembuatan gambar Syeikh Agung Al-Azhar oleh suratkabar Al-Fajar tersebut. "Al-Fajar tidak layak memuat gambar yang melecehkan seperti itu. Sebab bagaimanapun Syeikh Al-Azhar merupakan simbol yang disegani dunia Islam", kata Syeikh Abdullah Mohawiz, seperti dikutip Al-Arabiya.net. Sebelumnya, para ulama Al-Azhar menolak rencana kunjungan Paus Benediktus XVI ke Mesir. Penolakan itu bertalian dengan pernyataan Benediktus tahun lalu yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW yang menimbulkan kecaman luas dari dunia Islam. Sedianya, Paus merencanakan berkunjung ke Mesir setelah melakukan lawatan ke Turki, namun rencana itu gagal dilaksanakan akibat penolakan kuat oleh mesyarakat Islam setempat. Pada masa mendiang Paus John Paulus, Vatikan dan Al-Azhar telah menandatangani nota persepahaman (MoU) tentang dialog berkesimabungan untuk menjalin persaudaraan yang kuat antara Islam dan Kristen.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007