Karimun, Kepri (ANTARA News) - Tim Penelitian Unggulan Strategis Nasional Universitas Diponegoro (Pusnas Undip) bekerja sama dengan PT Stargold Internusa mengembangkan Karamba Jaring Apung sistem IMTA yang ramah lingkungan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
"Orientasi kami tidak hanya pengembangan budidaya perikanan produktif dan berkelanjutan, tetapi juga menekankan praktek budidaya yang ramah lingkungan menggunakan Karamba Jaring Apung (KJA) sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture)," kata Ketua Tim Pusnas Undip Dr Sapto P Putro MSi di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Pengembangan sekaligus penelitian KJA sistem IMTA di Karimun, kata Sapto, dimulai dengan menggandeng Kelompok Laut Permai Abadi, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
Sementara, PT Stargold Internusa, Bandung, Jawa Barat merupakan mitra kerja sama yang telah mengembangkan satu desain karamba SDFRC-IMTA untuk diterapkan atau diujicoba melalui Kelompok Laut Permai Abadi.
Kelompok tersebut mendapat bantuan dua model karamba dari Stargold, antara lain karamba empat persegi dan berbentuk bulat berbahan HDPE dengan membudidayakan spesies bawal bintang, kerapu macan, kerapu cantang, dan rumput laut.
Keramba HDPE, lanjutnya, mempunyai keunggulan kuat, tahan gelombang dan arus. Dari segi teknis budidaya, keramba bulat ini juga mempunyai nilai tambah karena tidak mempunyai sudut seperti kotak, sehingga sangat cocok untuk budidaya ikan-ikan perenang cepat atau pelagis.
"Karamba tersebut dilengkapi sepasang net roller dengan steer yang dihubungkan tali PE dengan jaring bertingkat. Sisa-sisa palet yang tidak dimakan ikan di jaring atas akan dimanfaatkan ikan-ikan di jaring bawah. Praktik ini akan menurunkan tingkat sedimentasi materi organik dari pelet ikan, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan," tuturnya.
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016