Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta diminta untuk lebih aktif dalam menyosialisasikan jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), mengingat pelaksanaan pemilihan Gubernur DKI Jakarta semakin dekat, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Berbicara di Balaikota Jakarta, Selasa, ia menyatakan bahwa sosialisasi pilkada penting artinya, karena dapat mendorong masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam menggunakan hak pilihnya.
"KPU DKI hendaknya lebih proaktif mensosialisasikan kapan pendaftaran, bagaimana urutannya dan juga jadwal lainnya," ujarnya.
Selain menyampaikan kepada masyarakat bagaimana ketentuan baku pelaksanaan pilkada, menurut Bang Foke (panggilan akrab bagi Fauzi Bowo), KPUD juga secara terus- menerus harus mengajak warga ibukota untuk memanfaatkan hak pilihnya.
"Itu harus dilakukan dengan pendekatan dan sosialisasi aktif dari semua pihak, terutama di tingkat RT dan RW," katanya.
Pentingnya penyampaian tata cara mencoblos, sehingga tidak terjadi adanya surat suara yang tidak sah akibat kesalahan warga dalam mencoblos pilihannya, ujar Fauzi, yang dicalonkan oleh 16 partai politik (parpol) untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2007.
Ia menambahkan, kemungkinan rendahnya keikutsertaan warga dalam pilkada tidak selalu akibat tidak terdaftarnya warga, namun juga kemungkinan warga enggan datang ke lokasi pemungutan suara.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Abdul Kadir, menyatakan bahwa jumlah pemilih potensial di Jakarta mencapai 4,8 juta jiwa, yang merupakan 60 persen dari jumlah total penduduk Jakarta, yaitu 8,028 juta jiwa.
"Ada 8,028 juta jiwa penduduk. Jumlah penduduk yang ikut pilkada sekitar 60 persen dari data itu, tetapi nanti angka nyatanya baru bisa dipastikan pada 28 Maret," katanya.
Menurut dia, 40 persen data warga pendatang tersebut, termasuk 300.000 warga yang mempunyai KTP Jakarta, namun tidak bertempat tinggal di Jakarta.
Dijelaskannya, data tersebut didapat setelah pihaknya selesai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data kependudukan DKI Jakarta.
Total jumlah penduduk 8,028 juta jiwa itu sudah final dari coklit data kependudukan di wilayah DKI. Jumlah itu lebih rendah dari taksiran BPS yang hanya 8,7 juta jiwa. Pemutakhiran data kependudukan itu sendiri sudah dilakukan Dinas Dukcapil sejak 1-31 Agustus 2006. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007