Jakarta (ANTARA News) - Petani ke depan tidak perlu khawatir lagi dengan sayur-sayuran dan buah-buahannya yang menjadi cepat busuk begitu sampai di pasar karena saat ini sedang dikembangkan reaktor air berozon. "Departemen Pertanian dan LIPI saat ini sedang mempersiapkan sistem massal pencucian sayur-sayuran dan buah-buahan dengan reaktor air berozon untuk membantu petani mengawetkan hasil panennya," kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari Puslit Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi Dr Anto Tri Sugiharto di Jakarta, belum lama ini.Teknologi ozon untuk pengawetan bahan panen tersebut dalam uji coba yang telah dilakukan, menurut Anto, bisa membuat tomat yang cepat busuk (kurang dari satu minggu sejak dipanen) menjadi berusia lebih panjang 27 hari."Seringkali petani memetiknya ketika masih kecil dan hijau supaya ketika sampai di swalayan tidak busuk, padahal swalayan membutuhkan tomat yang besar-besar dan merah," katanya.Dengan sistem ozon, lanjut dia, petani bisa menjual tomat yang sudah besar dan merah, tetapi tidak busuk ketika sampai di swalayan, sehingga harga tomat tidak semakin jatuh. Harga tomat selama ini di petani Rp700 menjadi Rp3.000 per Kg di swalayan.Ozon, ujarnya, membunuh bakteri sehingga membuat bahan makanan menjadi awet, selain itu ozon juga bermanfaat untuk menghilangkan bau, menguraikan senyawa organik hingga menghilangkan warna.Anto menegaskan, meskipun mematikan virus dan bakteri, bahan makanan yang disemprot dengan air berozon tetap aman karena ozon (O3) sangat aktif dan cepat terurai kembali menjadi Oksigen (O2) hanya dalam waktu satu jam serta tak meninggalkan residu."Ketika air berozon membersihkan bahan makanan, ozon juga sekaligus menghilangkan pestisida yang biasanya menempel pada hasil panen dan sulit dibersihkan, sehingga makanan selain menjadi awet juga bebas pestisida," tambahnya.Pihaknya, lanjut dia, telah melakukan ujicoba ozonisasi tomat di Pengalengan dan Ciwedey dan pada 2007 akan mengajukan pendanaan pembuatan reaktor air berozon massal itu kepada Pemda Jawa Barat untuk disediakan ke koperasi-koperasi petani Jawa Barat.Untuk set generator itu sendiri, Anto mengatakan, harganya hanya sepertiga dibanding harga reaktor ozon bergas yang dijual AS atau bahkan China yang harganya sekitar Rp20 juta. Untuk menjadikannya massal tinggal ditambahkan tabung-tabung berikutnya.Reaktor ozon sendiri ada tiga jenis yang bisa dikembangkan, yakni air berozon bagi bahan pangan seperti sayur-mayur (tomat, sawi, cabe, paprika dan lain-lain) ozon gas untuk pengawetan bagi bahan pangan yang tidak bisa menggunakan air serta ozon es yang dimanfaatkan untuk pengawetan ikan. "Ikan hasil tangkapan diawetkan dengan balok-balok es berozon sehingga ketika es mencair mencuci ikan itu dengan ozonnya. Di Jepang telah menggunakan ozon es sehingga bisa langsung dimakan," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007