Jakarta (ANTARA News) - Hilirisasi diyakini akan memacu produksi dan ekspor rumput laut olahan dalam negeri yang produksinya sekarang sekitar 75.000 ton atau baru 68 persen dari kapasitas terpasang 25.000 ton per tahun.
"Utilisasi terus kita maksimalkan agar produksi meningkat dan pendapatan pengolah serta petani daya rumput laut lebih baik," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, pemerintah juga mendorong ekspor olahan rumput laut, mengingat nilai ekspor produk rumput laut olahan pada 2015 sebesar 45,2 juta dollar AS.
Nilai ekspor itu setara Rp610 miliar dengan merujuk nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dollar AS pada tahun 2015 yang sekitar Rp13.500. Penjualan keluar negeri itu terdiri dari 35,1 juta dollar AS karaginan dan 10,1 juta dollar AS agar, sedangkan nilai impornya sebesar 4,5 juta dollar AS terdiri dari 4,2 juta dollar AS karaginan dan 300 ribu dollar ASagar.
Hal tersebut tak lepas dari potensi Indonesia sebagai produsen rumput laut terbesar di dunia dengan produksi sebesar 240.000 ton per tahun pada tahun 2014.
Peningkatan kemampuan hilirisasi industri berbasis rumput laut diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri secara nasional sebagai penggerak perekonomian.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut kering terbesar di Indonesia. Rumput laut juga merupakan komoditi unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah pesisir. Panjang garis pantai di Sulawesi Selatan mencapai 1.900 kilometer dan sampai saat ini yang dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut baru sekitar 568 kilometer.
Sehingga, komoditi rumput laut di Sulawesi Selatan mempunyai potensi tinggi untuk dikembangkan, sekaligus untuk memberdayakan masyarakat pesisir.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, pada tahun 2015 Kementerian Perindustrian memberikan bantuan mesin peralatan aneka olahan rumput laut kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. "Tujuannya agar meningkatkan nilai tambah dari pengolahan rumput laut kering menjadi produk makanan siap konsumsi," terang dia.
Saat ini bantuan mesin peralatan aneka olahan rumput laut dikelola oleh Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo) yang merupakan koperasi yang bergerak dalam memperdayakan dan mengembangan budidaya rumput laut di sana.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016