Surabaya (ANTARA News) - Tim robot PENSAE dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhak mewakili Indonesia ke Kontes Robot ABU tingkat Asia Pasifik di Thailand pada Agustus 2016, karena menyabet juara pertama dalam Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2016.

"Tim robot PENS menjadi juara KRAI 2016, karena berhasil mencapai chaiyo (nilai sempurna) dengan waktu tercepat yakni 24 detik," kata ketua Dewan Juri KRAI 2016, Prof Wahidin Wahab, saat memimpin final KRAI antara tim PENS dengan tim Politeknik Negeri Jember di Surabaya, Sabtu petang.

Dalam final, Tim PENSAE berhasil mengalahkan tim Robot IR-LAND dari Politeknik Negeri Jember, meski saat semifinal melawan JR-13 (Unej) sempat mengalami kendala mencapai "chaiyo" karena gagal memasang kincir angin hingga dua kali.


Tim PENSAE M Labib Afakh, Althof Naufal, dan Alfin Junaedy, menyatakan akan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk persiapan ke Thailand.


Kontes robot itu juga terasa istimewa karena kehadiran mantan Mendikbud Mohammad Nuh yang merupakan salah seorang inisiator kontes robot tingkat nasional itu.

EROS Kalah
Namun, prestasi dalam KRAI itu tidak diikuti dengan prestasi untuk kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), karena robot EROS yang sudah lima kali menjuarai KRSBI secara berturut-turut itu harus puas hanya menjadi juara kedua.

Robot EROS dapat ditundukkan robot Barelang FC dari Politeknik Negeri Batam dengan skor 3:0. "Robot EROS berusia lima tahun dan sudah tua untuk ukuran robot," kata Ketua Juri KRSBI, Dr Ir Endra Pitowarno M.Eng.

Buktinya, performa EROS menurun dan sudah tidak seprima dulu, namun pemerintah tetap mempercayai EROS untuk mewakili Indonesia dalam kontes robot sepak bola di Jerman pada Juli mendatang.

"Motor yang dimiliki EROS sudah tidak seenergik dulu, karena itu EROS diperbaiki untuk mewakili Indonesia ke Jerman, meski perbaikan empat robot sepak bola itu tidak murah, biayanya bisa mencapai hampir Rp500 juta, tapi kalau diperbaiki akan optimal dan waktunya masih ada," katanya.

Kekalahan robot sepak bola EROS itu terobati dengan prestasi pada divisi Kontes Robot Pemadam Api Beroda, karena Tim EFFIRO dari PENS berhasil menempati posisi pertama dengan skor 33,384, lalu disusul Tim Al-Jazari dari ITS dan Tim Sakera dari Universitas Trunojoyo.

Sementara itu, juara pertama pada divisi Kontes Robot Pemadam Api Berkaki ditempati oleh Tim DOME dari Universitas Muhammadiyah Malang, lalu disusul oleh Tim Al-Fatih dari UGM dan EILERO dari PENS pada peringkat ketiga.

Untuk divisi Eksibisi Robot Sepak Bola Beroda (ERSB) dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) masih menunggu keputusan Dewan Juri yang hingga sore belum diketahui hasilnya.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016