Teheran (ANTARA News) - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat (03/06) menyebut Amerika Serikat (AS), Inggris dan Israel sebagai “musuh utama” republik Islam itu. Dia menuding Washington menunda-nunda kesepakatan nuklir bersejarah dengan Teheran.
“Amerika Serikat, si jahat Inggris dan rezim Zionis terkutuk adalah musuh utama,” ujar Khamenei seperti dikutip AFP, dalam pidato yang disiarkan di televisi untuk memperingati 27 tahun kematian pendahulunya Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Pemimpin tertinggi itu menyebut soal kesepakatan nuklir dengan negara-negara besar yang diberlakukan pada Januari, dan menuding Washington melanggar janji-janjinya.
“Kami duduk dan bernegosiasi dengan kelompok 5+1 dan bahkan secara terpisah membahas masalah nuklir dengan Amerika,” katanya dalam pidato di depan ribuan orang di makam megah Khomeini di Teheran selatan.
“Pihak sana, Amerika, menyatakan sejumlah komitmen. Republik Islam memenuhi komitmennya tapi pihak sana malah menunda-nunda.”
“Siapa pun yang percaya kepada Amerika Serikat melakukan kesalahan besar dan akan ditusuk dari belakang oleh mereka," imbuhnya.
Setelah kesepakatan nuklir diberlakukan pada pertengahan Januari, beberapa sanksi internasional terhadap Iran dicabut PBB, AS dan Uni Eropa.
AS dan Uni Eropa masih mempertahankan beberapa sanksi terkait program nuklir Iran, situasi hak asasi manusia, dan dukungan bagi sejumlah kelompok seperti Hizbullah Lebanon yang dianggap AS sebagai organisasi “teroris.”
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016