Beijing (ANTARA News) - Mantan juara Grand Slam, Michael Chang, berpeluang menjadi pelatih salah seorang petenis putri Cina ke Olimpiade 2008, demikian China Daily, Selasa.
Petenis Amerika-Cina Chang, ikon tenis di Asia yang menjuarai Prancis Terbuka saat berusia 17 tahun, sudah bekerja bersama Peng Shuai yang berusia 21 tahun, salah satu petenis putri Cina yang diharapkan akan tampil gemilang di Olimpiade, kutip harian China Daily.
Tahun lalu para ofisial Cina menolak dengan kasar tawaran Chang untuk membantu menyiapkan petenis putri mereka ke Olimpiade.
Untuk berusaha bertemu ketua federasi tenis setempat Jinfang, dia lima pekan berada di Beijing tapi gagal. Mereka secara kebetulan berjumpa saat Piala Master Shanghai dalam November, tapi tidak ada kesepakatan.
Tapi, Chang yang seorang pastur Protestan menangani usaha amal sendiri, dilaporkan telah berbicara dengan penguasa olah raga dari Tianjin, kota kelahiran Peng dekat Beijing, tulis koran itu mengutip pejabat kemuka federasi tenis Cina.
"Itu masih tahap awal, tapi segala sesuatu memungkinkan antara Chang dan (para ofisial) Tianjin," kata Gao Shenyang, wakil direktur Pusat Administrasi Tenis Cina yang menangani cabang itu.
Peringkat 40 dunia, Peng adalah petenis nomor tiga Cina dibawah Li Na, posisi 17 dan Zheng Jie, 32.
Pada musim 2005, Peng naik ke posisi 31 dunia, dan mencapai putaran ketiga Wimbledon tahun lalu, prestasi terbaiknya di Grand Slam.
Gao mengatakan, penguasa tenis Tianjin mengontak Chang dalam Januari dan ofisial dari kota pelabuhan itu pekan lalu berada di Amerika Serikat untuk pembicaraan lanjutan.
Chang menangani Peng pada turnamen Pacific Life Terbuka pekan lalu di Indian Wells, California.
"Kami berhubungan dengan Chang dalam beberapa bulan ini dan saya pikir kedatangannya akan bagus untuk kami," kata Gao, seperti dikutip AFP.
Chang, (34), juara Prancis Terbuka termuda dalam sejarah pada 1989, dan tetap menjadi petenis terkemuka dunia dalam dekade berikutnya. Dia mundur dari tenis pro pada 2002.
Tenis putri bangkit di Cina dalam beberapa tahun terakhir ini. Zheng dan Yan Zi merebut gelar Grand Slam pertama bagi negeri itu di Australia Terbuka dan Wimbledon pada 2006. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007