Jakarta (ANTARA News) - Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi atau biasa disebut Kak Seto menilai perlu ada panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk orang tua dalam memberikan pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi kepada anak.
"Mohon Kemdikbud membuat program untuk pendidikan di dalam keluarga. Mendidik anak, termasuk pendidikan kesehatan reproduksi, itu juga diberikan panduannya," kata Kak Seto di Jakarta, Jumat.
Kendati pendidikan kesehatan reproduksi memang seharusnya diberikan sejak dini, kata Kak Seto, namun tidak sedikit orang tua yang tidak menerapkan hal tersebut.
Menurut dia, tidak disampaikannya pendidikan seksual dikarenakan orang tua tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya dengan benar.
Selain orang tua, pendidikan kesehatan reproduksi juga dinilai tidak optimal ketika disampaikan di sekolah.
Kak Seto berpendapat perlu ada pelatihan kepada guru-guru dalam menyampaikan materi pelajaran, terlebih mengenai pendidikan kesehatan reproduksi.
"Tentu di kurikulum sudah (ada materi kesehatan reproduksi), tapi perlu ada semacam pelatihan pada guru-gurunya. Kadang-kadang ada guru sudah mengajar 15 hingga 20 tahun belum pernah dapat pelatihan dari Kemdikbud atau dinas pendidikan. Jadi, mereka akhirnya bingung cara mendidiknya bagaimana," kata Kak Seto.
Penyampaian materi pendidikan kesehatan reproduksi yang tidak tepat, kata Kak Seto, akan malah membuat terlihat vulgar dan berujung kontraproduktif.
Pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi dinilai oleh sejumlah psikolog menjadi sangat penting untuk diberikan kepada anak sejak dini untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak atau anak sebagai pelaku.
Sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak kerap muncul belakangan ini yang bahkan hingga menyebabkan kematian.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016