Cibinong (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat serta Badan Urusan Logistik (Bulog) RI siap menggelar pasar murah dan operasi pasar sekitar dua minggu terakhir bulan puasa Ramadhan 1437 Hijriah.

"Operasi pasar itu untuk mengantisipasi menurunnya daya beli masyarakat terhadap sembilan bahan pokok (Sembako) yang mengalami lonjakan harga pada hari-hari menjelang lebaran," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor, Yatirun kepada Antara, di Cibinong, Jumat.

Dia menjelaskan, untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat itu di antaranya dengan mengadakan pasar murah dan operasi pasar, berkoordinasi dengan Bulog, DLLAJ, dan kepolisian untuk membantu distribusinya.


Yatirun menyebutkan pula bahwa kegiatan pasar murah dan operasi pasar itu akan dilaksanakan sekitar dua minggu sebelum lebaran, yakni mulai tanggal 14 Juni 2016 hingga menjelang Idul Fitri.

"Masyarakat bisa datang ke pasar murah nanti di empat titik lokasi yang sudah kita tentukan. Lokasinya nanti ada di Kecamatan yang memang rawan terhadap kenaikan harga," katanya.

Empat titik lokasi kecamatan yang dimaksud di antaranya kecamatan Leuwiliang, Jasinga, Tenjolaya, dan Tanjung Sari.

Keempatnya merupakan lokasi yang dikhawatirkan masyarakatnya mengalami penurunan daya beli yang drastis akibat kenaikan harga pada bulan puasa nanti, mengingat keempat lokasi itu termasuk kecamatan dengan jumlah rumah tangga miskinnya lebih banyak jika dibandingkan dengan lokasi lainnya.

"Jadi begini, pertimbangannya rumah tangga miskinnya kan lebih banyak, dan daya belinya juga kurang. Jadi kami tujukan lokasinya di sana agar membantu warga dari harga-harga yang sekarang mengalami kenaikan," ujarnya.

Pasar murah yang diadakan khusus pada setaip bulan Ramadhan ini akan memberikan satu paket harga murah bagi lima komoditas utama, yakni daging sapi, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam dengan kualitas yang terjamin.

"Insya Allah kualitasnya baik karena sudah melalui sortir sertifikasi laik/layak konsumsi. Untuk beras misalnya kita akan memakai jenis premium," jelasnya.

Yatirun menambahkan, di pasar murah nanti, beras jenis premium dengan harga normal Rp 11.500/kg akan dijual seharga Rp 6.500/kg, karena telah mendapatkan subsidi dari pemerintah provinsi sebesar Rp5.500/kg.

Sedangkan harga bahan pokok lainnya juga sama, namun harganya bisa dilihat nanti.

"Yang jalas harganya murah, karena memang langsung disubsidi oleh pemerintah provinsi, kami pelaksannya," ujarnya.

Selain itu, nantinya masyarakat juga bisa mengakses pasar murah di toko ritel modern yang tersebar di Kabupaten Bogor, yang bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disperindag Kabupaten Bogor bersamaan dengan pasar murah di empat lokasi lainnya.

"Nanti ada juga namanya operasi pasar murah kebutuhan pokok masyarakat atau Kepokmas kita bekerja sama dengan toko riteail modern. Tunggu saja seperti biasanya, Bulog sudah action, untuk operasi pasar ini all the time tiap kali ada lonjakan harga," katanya.

Pewarta: Linna/Laily
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016