London (ANTARA News) - Berada di Grup B di perhelatan Piala Eropa 2016 bersama dengan Wales, Rusia dan Slovakia, jelas Inggris bukan tanpa masalah. Hanya saja, pasukan Three Lions ingin senantiasa optimistis karena merujuk kepada jargon menyebutkan bahwa sang pemenang senantiasa datang memiliki jawaban atas masalah, bukan justru bagian dari masalah.

Mereka yang optimistis cenderung berpikir dan berlaku positif, bukan justru merangsek mitra kerja. Kokompakan dan kebersamaan menjadi kata kunci andalan bagi manajer timnas Inggris Roy Hodgson menghadapi seteru tidak enteng salah satunya Rusia.

Inggris di bawah arahan Hodgson terus bermetamorfosis. Wayne Rooney dan kawan-kawan didaulat menerapkan formasi 4-3-3 yang dapat saja berubah menjadi formasi diamond dengan memasang gelandang-gelandang yang impresif.

Lawan-lawan Inggris jelas bukanlah skuad yang dapat dianggap enteng belaka. Sebut saja, Wales yang diperkuat oleh Gareth Bale, sementara Slovakia siap memberi perlawanan berarti.

Kekuatan:
Inggris bertumpu kepada skuad muda, dinamis, dan bertenaga, dengan disokong penuh oleh oleh dua pemain Spurs yang memberi warna tersendiri bagi skema serangan. Mereka yakni Dele Alli dan Harry Kane.

Kelemahan:
Lini pertahanan cenderung rapuh, mengingat Chris Smalling dan Gary Cahill tidak lagi muda. Di sini Hodgson hanya mengandalkan tiga bek tengah.

Susunan skuad Inggris:

Penjaga gawang:
Joe Hart (Manchester City), Fraser Forster (Southampton), Tom Heaton (Burnley).
Bek: Gary Cahill (Chelsea), Chris Smalling (Manchester United), John Stones (Everton), Kyle Walker (Tottenham Hotspur), Ryan Bertrand (Southampton), Danny Rose (Tottenham Hotspur), Nathaniel Clyne (Liverpool).
Gelandang: Dele Alli (Tottenham Hotspur), Ross Barkley (Everton), Eric Dier (Tottenham Hotspur), Jordan Henderson (Liverpool), Adam Lallana (Liverpool), James Milner (Liverpool), Raheem Sterling (Manchester City), Jack Wilshere (Arsenal).
Penyerang: Wayne Rooney (Manchester United), Harry Kane (Tottenham Hotspur), Jamie Vardy (Leicester City), Daniel Sturridge (Liverpool), Marcus Rashford (Manchester United).

Jadwal laga Inggris:

v Russia (11 Juni, Marseille)
v Wales (16 Juni, Lens)
v Slovakia (20 Juni, St-Etienne)

Hasil laga Inggris di babak kualifikasi:
(Won:menang; a;laga tandang; h: laga kandang)

Won 2-0 v Switzerland (a)
Won 5-0 v San Marino (h)
Won 1-0 v Estonia (a)
Won 3-1 v Slovenia (h)
Won 4-0 v Lithuania (h)
Won 3-2 v Slovenia (a)
Won 6-0 v San Marino (a)
Won 2-0 v Switzerland (h)
Won 2-0 v Estonia (h)
Won 3-0 v Lithuania (a)

Pencetak gol terbanyak bagi Inggris di babak kualifikasi:

7 - Rooney
6 - Welbeck
3 - Walcott, Kane
2 - Wilshere, Barkley, Sterling
1 - Jagielka, Townsend, Oxlade-Chamberlain

Prediksi bagi timnas Inggris:
* Prestasi Inggris demikian mengkilap, dengan mengoleksi 10 kemenangan dengan melesakkan 31 gol di Grup E, dan hanya karam di tiga laga. Di sini karisma Hodgson benar-benar berbicara untuk memotivasi anak asuhannya. Motivasi meraih kemenangan menjadi kekuatan bernilai bagi Three Lions.

* Musuh utama Inggris, yakni lini pertahanan yang kelewat rapuh. Ini persis mengulang kekeliruan serupa ketika Inggris berlaga dan beroleh kegagalan di Piala Dunia tahun lalu. jelas diperlukan pemain belakang skuad Three Lions kali ini yang berperan sebagai komandan.

* Inggris punya trisula maut yakni Dele Alli, Harry Kane dan Jamie Vardy yang siap menggalang dan menggulung lawan dengan merangkai serangan yang terencana dan terpadu. Ketajaman ketiga pemain ini disokong oleh Wayne Rooney. Pengalamannya segudang siap merangsek lawan dengan mencetak gol.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016