Paris (ANTARA News) - Badan keamanan udara Eropa EASA pada Kamis (2/6) melarang terbang helikopter Airbus Super Puma setelah adanya kecelakaan di pantai Norwegia pada April, diduga akibat masalah teknis, yang menewaskan 13 orang di dalamnya.

"Menyusul sebuah laporan dari penyidik kecelakaan Norwegia pada 1 Juni 2016, EASA memutuskan untuk melarang semua penerbangan oleh Airbus H225 LP dan helikopter AS332 L2 sebagai langkah pencegahan dan sampai ada informasi lebih lanjut,” kata EASA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.

Walaupun penyelidikan masih berlanjut, para penyidik Norwegia mengatakan sepekan setelah kecelakaan pada 29 April, mereka yakin insiden tersebut disebabkan masalah teknis.

EASA juga memerintahkan inspeksi terhadap suspensi gear box utama dan komponen pelengkapnya, yang sepertinya menyebabkan rotor utamanya terlepas.

Super Puma, armada utama yang mengalami kecelakaan di kota Bergen Norwegia, sedang mengangkut para pegawai kilang minyak, 11 warga Norwegia, satu warga Inggris dan satu warga Italia, saat kecelakaan terjadi.

Penerbangan komersial oleh helikopter tersebut dilarang di Norwegia dan juga di Inggris, tempat beberapa model Super Puma yang lebih tua mengalami sejumlah kecelakaan di sektor minyak Inggris, sebagian di antaranya memakan korban jiwa.

Kecelakaan terparah terjadi pada 2009, saat sebuah helikopter jatuh di Skotlandia, menewaskan 16 penumpangnya.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016