Jakarta (ANTARA News) - Bank Panin berhasil meraih laba bersih untuk tahun yang berakhir Desember 2006 mencapai Rp730 miliar atau naik 29,4 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp564 miliar dengan membukukan laba sebelum pajak Rp1,05 triliun. Deputi Vice President Director NBank Panin, Roosniati Salihin, di Jakarta, Selasa, mengatakan keberhasilan perseroan meraih laba bersih itu, akibat meningkatnya penyaluran kredit sebesar 27 persen mencapai Rp19,1 triliun jauh di atas rata-rata industri perbankan sebesar 14 persen. Situasi ini menunjukkan bahwa perseroan berhasil meningkatkan fungsi intermediasi, ucapnya. Menurut dia, penyaluran kredit terutama ditujukan ke sektor ritel yaitu konsumen dan komersial, meski secara nasional penyaluran kredit mengalami hambatan, terutama dalam semester pertama dimana suku bunga dan inflasi cukup tinggi sebagai dampak kenaikan bahan bakar minyak. Kondisi ini juga mendorong Margin Bunga Bersih (NIM) membaik dari 4,1 menjadi 5 persen pada tahun 2006, katanya. Roosniati Salihin lebih lanjut mengatakan, komposisi portofolio kredit untuk sektor ritel mencapai 65 persen, sektor korporasi 35 persen, sedangkan Loan to Deposito Ratio (LDR) meningkat menjadi 80,5 persen, Capital Adequacy Ratio (CAR) 29,5 persen dan NPL Net menjadi 2,6 persen. Total Aset perseroan meningkat 10 persen menjadi Rp40,5 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) turun 13 persen sejalan dengan strategi pendanaan bank yang lebih difokuskan pada produk Tabungan dan Giro yang berbiaya rendah. Karena itu membuat posisi pendanaan membaik dengan porsi Tabungan dan Giro mencapai 46 persen, sedangkan deposito turun menjadi 54 persen, tuturnya. Ia mengatakan, Panin memposisikan diri menjadi bank ritel andalan melalui inovasi produk jasa, jaringan distribusi dan basis nasabah yang luas serta pemasaran yang terpadu. Untuk mendukung strategi itu telah dibuka product center di berbagai lokasi yang strategis untuk memberikan pelayanan yang profesional, pengambilan keputusan yang cepat dan efisien. Bank juga telah memperluas jaringan pelayanan, dimana pada tahun 2006 telah dibuka 46 kantor baru sehingga jumlah kantor mencapai 260 di samping jaringan ATM 14.056, termasuk ATM bersama dan ALTO, demikian Roosniati Salihin.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007