Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara (Meneg) BUMN, Sugiharto, mengatakan akan segera mereformasi kepemimpinan di tubuh Bulog terkait penetapan status Dirut Perum Bulog, Widjanarko Puspoyo, sebagai tersangka dalam kasus impor sapi fiktif.
"Kita akan segera mereformasi `leadership` Bulog sesuai dengan arahan Presiden dan Wapres," kata Meneg BUMN, Sugiharto di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo akan dinonaktifkan dari jabatannya sehubungan dengan status hukum Widjanarko itu.
Menurut Wapres, dengan statusnya sebagai tersangka dalam kasus impor sapi fiktif, Widjanarko dikhawatirkan tidak bisa menjalankan tugas secara maksimal.
Meneg BUMN mengatakan, pihaknya sudah membicarakan persoalan itu dengan segenap jajaran pemerintah yang lain.
"Sudah kami bicarakan, dan Wapres bicara demikian itu berdasarkan proses yang sedang berjalan dan itu Insya-Allah kita tuntaskan dalam waktu dekat ini," katanya.
Dirut Perum Bulog Widjanarko telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor sapi fiktif yang merugikan negara sebesar Rp11 miliar.
Sugiharto enggan menyebut jumlah atau nama-nama calon pengganti direksi Bulog itu karena menurut dia hal itu harus melalui tahapan-tahapan tertentu.
"Saya khawatir nanti menciderai undang-undang, karena harus ada Tim Penilai Akhir (TPA) serta tahap lain seperti Fit and Proper Test," katanya.(*)