Sacramento (ANTARA News) - Mantan Wali Kota Los Angeles Antonio Villaraigosa membentuk komite politik dan memulai penggalangan dana untuk menentang kampanye calon Presiden Partai Republik Donald Trump di sejumlah negara bagian penting, terutama yang banyak dihuni imigran latin, Rabu.

"Saya mencurahkan seluruh tenaga untuk menghentikan Trump sejak saat ini hingga November nanti," ujar Villaraigosa dalam konferensi ke wartawan via telepon seperti dikutip Reuters.

Komite buatan Villaraigosa, Building Bridges, akan fokus menggalang para imigran untuk melawan kampanye kandidat Partai Republik itu di California, Arizona, Nevada, dan Florida pada pemilihan 8 November mendatang.

Villaraigosa yang menyumbang donasi pertama untuk komite itu senilai seribu dolar Amerika Serikat, tetap menggalang dana guna membiayai aktivitas komite.

Dia Wali Kota Los Angeles 2005-2013 dari Partai Demokrat, juga sebagai ketua parlemen Negara Bagian California.Ia mengaku akan mempertimbangkan pencalonan gubernur pada 2018.

Kampanye Anti-Trump merupakan langkah formal pertama dalam sikap politik yang Villaraigosa lakukan guna menentang kampanye miliarder itu terhadap para imigran.

Minggu lalu, para pendukung Partai Demokrat mengadakan demonstrasi anti-Trump yang melibatkan sekitar 400 orang.

Trump dikenal menempatkan isu imigran ilegal sebagai tema utama kampanye.

Ia dianggap menuduh pemerintah Meksiko telah mengirim para pemerkosa dan penjahat memasuki wilayah AS, sehingga ia mengusulkan perlunya ada pembangunan dinding di perbatasan AS-Meksiko.

Trump juga mengaku akan membuat moratorium imigran muslim lantaran khawatir terhadap pendatang radikal yang akan berbuat teror.

Politisi asal Partai Republik itu menyebut hakim yang menyidangkan perkara salah satu bisnisnya sebagai "musuh" dan "pembenci". Ia berkeyakinan hakim tersebut merupakan keturunan Meksiko, pekan lalu di perbatasan Kota San Diego.

"Baik Partai Demokrat dan Republik khawatir terhadap prospek pencalonan presiden Trump," tukas Villaraigosa.

Meski begitu, pihak kampanye Trump tidak lantas bereaksi saat dimintai komentar.

(Uu.SYS/C/KR-GNT/C/M016)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016