Kajian itu penting dilaksanakan mengingat saat ini sebagian proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) berada di badan Jalan KH Noer Alie."

Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi menginstruksikan Dinas Perhubungan setempat untuk melakukan kajian atas kelayakan Jalan KH Noer Alie Kalimalang untuk dijadikan sebagai koridor mudik Lebaran 1437 Hijriah/2016.

"Kajian itu penting dilaksanakan mengingat saat ini sebagian proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) berada di badan Jalan KH Noer Alie," katanya di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, Dishub Kota Bekasi akan melakukan kajian terhadap kelayakanan badan jalan dalam menampung kendaraan dari arah Jakarta menuju Pantura itu.

Selain itu, kajian juga akan meliputi standar keselamatan pengendara dari kehadiran proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.

"Kajian akan dilakukan hingga dua pekan menjelang Lebaran," katanya.

Dikatakan Rahmat, bila infrastruktur tersebut layak dijadikan koridor mudik bagi pengendara, maka akan dipasang sejumlah rambu peringatan di sekitar lokasi proyek.

"Tujuannya agar pengendara selamat dan tidak bingung menyisiri jalan," katanya.

Namun apabila sebaliknya, kata dia, Pemkot Bekasi akan mengirim surat permintaan kepada Kementerian PU dan Pera agar proses pengerjaan dihentikan sejenak dan seluruh alat berat yang menghalangi jalan ditertibkan.

"Kita lihat kajian lalinnya dulu oleh Dishub, kalau dua pekan masyarakat meminta agar penting untuk ditutup, ya harus ditutup (lokasi proyek)," katanya.

Proyek yang digarap PT Waskita Karya Tbk itu akan dibangun sepanjang 21,04 kilometer yang membentang di sepanjang aliran Kalimalang menghubungkan Jakarta Timur dan sebagian Kota Bekasi.

Hingga saat ini proyek tersebut telah memasuki tahapan pemancangan tiang pondasi di kawasan Sumber Arta hingga Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Becakayu ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada 2017 dan proyek fisik pengecoran tiang pancang sudah bisa rampung akhir 2016.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016