Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 114 tim robot dari 51 perguruan tinggi se-Indonesia siap mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 di Surabaya pada 1-4 Juni.
Mereka merupakan hasil seleksi dari empat regional yakni Sumatera, DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim, kata Direktur PENS Dr Ir Zainal Arief MT selaku tuan rumah di sela persiapan kontes, Kamis.
Regional Sumatera meliputi seluruh Sumatera, Batam, dan Bangka, Regional DKI Jakarta meliputi Jakarta, Banten, Jabar, Papua, dan Sulawesi, Regional Jateng meliputi Jateng, Yogyakarta, dan Kalimantan dan Regional Jatim meliputi Jatim, Bali, NTT, dan NTB.
"Tahun lalu, ada lima regional karena Regional Papua ada tersendiri, namun Regional Papua pada tahun ini disebar ke seluruh regional yang ada sehingga kompetisi semakin ketat," katanya.
Apalagi, KRI 2016 mempertandingkan satu divisi lomba terbaru yakni eksibisi robot sepak bola beroda. "Divisi perlombaan baru itu juga langsung dipertandingkan di tingkat nasional dalam KRI 2106 di Surabaya," katanya.
Menurut dia, dengan divisi baru itu maka KRI 2016 akan memiliki enam divisi perlombaan yakni KRI atau Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) kategori beroda dan KRPAI kategori berkaki.
Selain itu, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), dan Eksibisi Robot Sepak Bola Beroda (ERSB).
"ERSBI juga berbeda dengan KRSBI, karena KRSBI itu robot humanoid, tapi ERSBI itu memanfaatkan komputer sebagai pengendali," katanya.
Sebagai tuan rumah, PENS juga memulai tradisi baru dengan memberikan Piala Bergilir untuk juara umum yang melengkapi juara 1, 2, 3, juara harapan, penghargaan strategi terbaik, dan penghargaan desain terbaik.
"Penghargaan Piala Bergilir untuk juara umum itu, saya usulkan dengan nama Piala Prawara Eksha Nalin Syandana yang berarti teratai yang memiliki kemurnian yang tulus dan mulia dan tumbuh menjadi pusat unggulan yang mengalirkan manfaat kebaikan terus pada dunia," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Prof Dr Intan Ahmad mengharapkan kompetisi strategi dalam robot itu tidak hanya mengutamakan kecerdasan, tapi juga sportivitas.
"Pemenang tingkat nasional akan dikirim ke tingkat internasional," katanya.
Agenda KRI 2016 adalah registrasi dan simposium robot humanoid (1/6), technical meeting dan running test (2/6), pembukaan dan kompetisi (3/6), serta final dan penutupan (4/6).
Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016