Seharusnya diberikan sebelum Hari Natal, namun karena permasalahan anggaran, baru sempat kami realisasikan sekarang."

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) memberikan tunjangan hari tua bagi atlet yang sudah berprestasi memperoleh medali di ajang olimpiade dan paralimpiade.

"Seharusnya diberikan sebelum Hari Natal, namun karena permasalahan anggaran, baru sempat kami realisasikan sekarang," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di salah satu hotel Jakarta, Kamis.

Atlet yang memperoleh tunjangan tersebut adalah yang memperoleh medali emas, perak dan perunggu, sedangkan yang lainnya belum difasilitasi.

Ia juga mengatakan hak kaum difabel adalah sama dengan yang lainnya, tidak ada yang dibedakan, baik dalam kompetisi olahraga.

Tujuan dari penghargaan tersebut adalah sebagai pengakuan, pengesahan, dan penghormatan atas partisipasi, prestasi, dan jasa-jasa yang telah ditunjukan baik secara perorangan maupun kelompok, dengan harapan agar mereka yang berprestasi di bidang olahraga tersebut dapat lebih bergairah dan terus meningkat prestasinya.

Kemudian, memberikan apresiasi dan penghargaan sesuai amanat Undang-Undang kepada olahragawan peraih medali dan pelatih/asisten pelatih berprestasi pada ajang multi even internasional.

Selanjutnya, meningkatkan motivasi para pelaku olahraga agar dapat meningkatkan prestasi olahraganya, dan juga meningkatkan pelaksanaan pembinaan di masa mendatang, sehingga prestasi olahraga terus meningkat.

Adapun penghargaan kali ini diperuntukkan bagi pelatih, dan asisten pelatih peraih medali pada Ajang ASEAN Para Games Ke-8 di Singapura Tahun 2015 lalu.

Sebanyak 137 olahragawan menerima bonus dan tunjangan. Untuk medali emas/juara I perorangan mendapat Rp 200.000.000 untuk setiap medali yang diperolehnya.

Kemudian, medali perak/juara ll Rp. 80.000.000 untuk setiap medali yang diperolehnya. Medali Perunggu Rp 40.000.000.

Untuk kategori beregu Rp100.000.000 tiap orang bagi medali emas. Kemudian Rp 40.000.000 untuk medali perunggu dan Rp20.000.000 untuk perak.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016