Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bank DKI menerbitkan kartu Jakarta One yang nantinya akan dipergunakan warga untuk bertransaksi secara elektronik.

“Harapan kami, Jakarta bisa jadi etalase untuk menunjukkan pentingnya tidak ada transaksi tunai,” kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat meluncurkan kartu tersebut di acara Festival Smart Money Smart CIty di Senayan, Kamis (2/6).

Kartu yang masih berupa prototipe saat ini akan dapat digunakan oleh warga, sesuai profil diri yang terdaftar, untuk mengakses program dan sarana publik dari Pemprov DKI.

Dengan demikian, pemerintah dapat memformulasikan kebijakan yang berpihak pada kebutuhan masyarakat tentang sarana publik.

Misalnya, Jakarta One diharapkan dapat digunakan sebagai alat pembayaran trasnportasi bus. Dengan kartu elektronik, pemerintah dapat tahu bus rute mana saja yang dibutuhkan masyarakat.

Begitu juga dengan pemberian subsidi untuk masyarakat, misalnya Kartu Jakarta Pintar direncanakan akan terintegrasi dengan Jakarta One.

Peluncuran prototipe kartu Jakarta One tahun ini masih dilakukan secara terbatas untuk masyarakat yang mendapat subsidi dari pemerintah, seperti penghuni rumah susun.

Jangkauan kartu ini secara bertahap akan dilakukan perluasan sehingga pada 2019 diharapkan Jakarta One sudah berlaku secara multibank untuk seluruh warga Jakarta.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016