"Tetapkanlah harga eceran tertinggi, mafia tidak akan bergerak. Kalau ada pedagang yang menjual dengan harga lebih tinggi, beri sanksi, mungkin tidak boleh berdagang sebulan," ujar dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Bulog, lanjut dia, bisa menjadi Badan Pangan Nasional, yang menentukan harga eceran tertinggi itu.
"Sulit terwujud kalau Badan Pangan Nasional tak terbentuk. Paling mudah Bulog menjadi Badan Pangan Nasional, seperti awal dibentuk. Bulog harus bisa menentukan harga. Harga eceran tertinggi harusnya dari Bulog," kata Daniel.
Kemudian, menyoal ketetapan harga jual daging sapi oleh pemerintah sebersar Rp 80 ribu per kilogram, dia menilai hal ini tak tepat.
"Untuk sapi tidak mungkin Rp 80 ribu per kilogram. Kalau dipaksa Rp 80 ribu, peternak sama saja dipaksa menjual Rp 27 ribu per kilogram hidup. Ini berarti dia rugi Rp 13 ribu per kilogram hidup. Artinya pemerintah memaksa peternak mensubsidi orang kaya," tutur dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016