Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup turun tajam pada Kamis, karena apresiasi yen terhadap dolar AS, kegelisahan tentang penundaan rencana kenaikan pajak konsumsi Jepang dan kekhawatiran kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa sangat membebani sentimen investor.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 393,18 poin atau 2,32 persen menjadi berakhir di 16.562,55, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama jatuh 30,26 poin atau 2,22 persen menjadi ditutup pada 1.331,81, lapor Xinhua.

Dengan investor juga bersikap menunggu dan melihat menjelang data pekerjaan utama dari AS untuk Mei pada Jumat, ditambah dengan referendum di Inggris pada 23 Juni tentang apakah atau tidak meninggalkan Uni Eropa, investor melepas aset-aset berisiko seperti saham dan masuk ke dalam yen sebagai "safe haven", memaksa nilainya menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya.

Broker lokal juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe menunda lagi janji kenaikan pajaknya, menentang penilaian yang lebih baik dari ekonom dan Dana Moneter Internasional, juga telah mendorong investor ketakutan tentang kesehatan ekonomi saat ini dan masa depan serta apakah Abe memiliki amunisi yang tersisa dalam kebijakan ekonomi untuk membuat perbaikan nyata.

Mayoritas kategori industri pada papan utama ditutup di wilayah negatif pada Kamis, dengan asuransi, besi dan baja, serta saham-saham terkait perbankan mencatat penurunan paling menonjol.

Volume perdagangan di papan utama meningkat menjadi 2.075,08 juta saham dari volume pada Rabu 1.995,28 juta saham, dengan saham-saham turun mengungguli saham naik, 1.773 saham terhadap 139 saham, dengan nilai transaksi mencapai 2.093,0 miliar yen (19,16 miliar dolar AS).
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016