Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tidak ada seorang pun warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di kampus Universitas California di Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat Rabu waktu setempat.
"Saya mendapat laporan dari KJRI (Konsulat Jenderal RI) LA (Los Angeles) bahwa tidak terdapat korban WNI pada peristiwa penembakan di kampus UCLA yang diduga dilakukan oleh beberapa orang," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam keterangan pers, Kamis.
Retno tengah dalam perjalanan menuju Paris untuk menghadiri pertemuan persiapan "Paris Peace Conference".
Menlu RI telah menerima informasi dari KJRI LA bahwa Rabu pukul 10.00 pagi waktu setempat di kampus UCLA telah terjadi penembakan yang diduga dilakukan oleh empat orang berseragam hitam-hitam.
Pada pukul 10.44 pagi, pihak keamanan kampus menyampaikan telah menutup seluruh kampus UCLA.
Selanjutnya, pukul 11.53 telah diumumkan ada dua orang korban tewas dan keduanya adalah laki-laki.
Retno menyampaikan bahwa KJRI LA saat ini terus memonitor perkembangan situasi di UCLA dan menugaskan tiga orang staff KJRI untuk memantau keadaan di lapangan serta berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
KJRI LA juga terus berkomunikasi dengan beberapa mahasiswa dan tenaga pengajar WNI di kampus itu melalui "WhatsApp".
Sekitar pukul 12.10, kepala polisi LA telah mengumumkan kampus UCLA aman dan memberikan penilaian sementara bahwa kejadian itu sebagai kasus "murder-suicide case" (kasus pembunuhan lalu bunuh diri) dengan satu pelaku dan satu korban ditemukan tewas.
Kepolisian setempat masih terus menyisir area kampus dan mengevakuasi mahasiswa yang berada di lokasi.
Berdasarkan data KJRI LA, saat ini terdapat 87 mahasiswa Indonesia dan satu tenaga pengajar di UCLA. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi "hotline" KJRI LA pada nomor +1(213) 590 8095.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016